Terungkap, Biang Kerok RI Baru Punya 2 Pabrik Mobil Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah memacu pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Mulai dari mendorong pembangunan industri hilir untuk mendukung baterai listrik, menjajaki investor dari luar negeri, hingga mengeluarkan mandat mobil dinas wajib mobil listrik. 

Di sisi lain, Indonesia saat ini baru mempunyai 2 pabrik mobil listrik. Yaitu, pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai dan China, Wuling. 

Memang, pabrikan lain terpantau sudah mulai ikut meramaikan pasar mobil listrik di Indonesia. Dengan memperkenalkan deretan mobil listrik masing-masing, meski masih belum diproduksi alias mobil konsep.

Seperti terlihat pada saat GIIAS 2022, Toyota yang memperkenalkan bZ4X, kemudian Lexus UX 300e, Honda dengan Honda CR-V Hybrid dan Honda Accord Hybrid, hingga Daihatsu yang memperkenalkan kendaraan LCGC Ayla versi mobil listrik, Ayla EV.

Hanya saja, memang belum diproduksi masal di Indonesia.

Menurut Pengamat Otomotif Bebin Djuana sikap pabrikan yang terlihat masih menahan realisasi investasi mobil listrik di Indonesia bukan tanpa alasan.

Pasalnya, kata dia, pabrikan yang sudah nyaman berinvestasi di negara dengan segala fasilitas, pada akhirnya tinggal menyerahkan masalah penjualan ke divisi pemasaran dan penjualan (marketing dan sales). Apalagi, jika sudah mengantongi kepercayaan konsumen. 

"Melulu urusan hitung-hitungan bisnis. Sudah nyaman. Membawa model baru dengan teknologi baru (BEV/ mobil listrik) berarti investasi baru dan memulai sesuatu yang baru dan mulai dari awal," kata Bebin kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/9/2022). 

Padahal, lanjutnya, hasilnya belum jelas karena sarana juga belum jelas.

"Sepertinya enggan belajar dari Tesla yang juga berjuang mempersiapkan prasarana. Harapan saya banyak pemain-pemain baru yang memang pemain BEV tulen hadir di negara kita dengan motto harus berhasil," kata Bebin.

Foto: Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 yang di pamerkan dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 di JIExpo-Kemayoran, Kamis (31/3/2022). IONIQ 5 merupakan mobil listrik yang diproduksi di pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo). Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 yang di pamerkan dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 di JIExpo-Kemayoran, Kamis (31/3/2022). IONIQ 5 merupakan mobil listrik yang diproduksi di pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo).

Asosiasi kendaraan bermotor, Gabungan Industri Kendaraan Bemotor Indonesia (Gaikindo) sendiri mengajak pabrikan yang belum membangun pabrik mobil listrik di Indonesia ikut ambil bagian. Pasalnya, kata dia, dengan potensi pasar yang besar, serbuan mobil listrik impor akan jadi ancaman dan harus diwaspadai. 

"Saat ini yang udah siap ada dua pabrikan, kapasitas di dalam negeri masih di kisaran 13.000 per tahun. Kita inginkan kalau pun ada percepatan penggunaan kendaraan listrik, itu menggunakan kendaraan yang dibuat, dirakit di Indonesia. Jangan sampai kendaraan tersebut impor semua," kata Sekjen Gaikindo Kukuh Kumara dikutip Jumat (16/9/2022).

"Kita harap pabrikan lain segera mulai produksi di dalam negeri. Potensi kita besar sekali, kalau kepemilikan mobil 99 per 1.000 penduduk, naikin 1 aja jadi 100/1.000 maka ada 270.000 mobil yang harus dijual. Kalau semua mobil listrik, siapa yang produksi disini? Karena dibuat di dalam negeri jangan sampai diisi oleh produk impor, karena akan merusak neraca devisa kita," ujar Kukuh.