Awas Impor! Jokowi Kebut Mobil Listrik, di RI Pabrik Cuma 2

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
16 September 2022 07:55
Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 yang di pamerkan dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 di JIExpo-Kemayoran, Kamis (31/3/2022). IONIQ 5 merupakan mobil listrik yang diproduksi di pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo).
Foto: Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 yang di pamerkan dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 di JIExpo-Kemayoran, Kamis (31/3/2022). IONIQ 5 merupakan mobil listrik yang diproduksi di pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo).

Jakarta, CNBC Indonesia - Deretan mobil listrik di Indonesia kian bertambah dalam beberapa tahun terakhir, namun jumlahnya masih kalah jauh dari mobil konvensional berbahan bakar bensin. Sementara, Presiden Joko Widodo sudah menunjukkan kepastian arah kebijakan mobil listrik di Indonesia, dengan menginstruksikan peralihan mobil pejabat ke mobil listrik.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun menantang pabrikan untuk lebih banyak membawa mobil listriknya ke Indonesia.

"Dengan tren positif minat masyarakat, antusiasme, ini mendorong pabrikan segera perkenalkan varian EV (electric vehicle/ mobil listrik). Beberapa pabrikan sudah ada produknya, tinggal kapan mau dibawa ke Indonesia? Dirakit di Indonesia menggunakan komponen dan baterai yang dibuat di sini?" kata Sekjen Gaikindo Kukuh Kumara kepada wartawan, Kamis (15/9/22).

Pasar Indonesia pun masih sangat besar, sementara kapasitas pabrikan mobil listrik di Indonesia ternyata masih kecil. Bahkan baru mampu membuat belasan ribu kendaraan per tahunnya.

Itu pun baru ada dua pabrikan yang memproduksi mobil listrik di Tanah Air, yaitu Wuling dan Hyundai.

Pabrikan lain memang terpantau mulai bersiap-siap. Seperti terlihat pada saat GIIAS 2022, sejumlah APM memperkenalkan mobil listriknya. 

Wuling air Ev (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)Foto: Wuling air Ev (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Wuling air Ev (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Diantaranya, Toyota yang memperkenalkan bZ4X, kemudian Lexus UX 300e, Honda dengan Honda CR-V Hybrid dan Honda Accord Hybrid, hingga Daihatsu yang memperkenalkan kendaraan LCGC Ayla versi mobil listrik, Ayla EV.

Hanya saja, memang belum diproduksi masal di Indonesia.

"Saat ini yang udah siap ada dua pabrikan, kapasitas di dalam negeri masih di kisaran 13.000 per tahun. Kita inginkan kalau pun ada percepatan penggunaan kendaraan listrik, itu menggunakan kendaraan yang dibuat, dirakit di Indonesia. Jangan sampai kendaraan tersebut impor semua, harus ada kesesuaian, kapasitas baru 13 ribu setahun, itu yang ada di saat ini," ujar Kukuh.

"Kita harap pabrikan lain segera mulai produksi di dalam negeri. Potensi kita besar sekali, kalau kepemilikan mobil 99 per 1.000 penduduk, naikin 1 aja jadi 100/1.000 maka ada 270.000 mobil yang harus dijual. Kalau semua mobil listrik, siapa yang produksi disini? Karena dibuat di dalam negeri jangan sampai diisi oleh produk impor, karena akan merusak neraca devisa kita," ujar Kukuh.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anies Kritik Mobil Listrik, Pengusaha Otomotif Bilang Begini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular