
Bos Otomotif Ungkap Ada Pabrik Stop Produksi Gegara Chip

Jakarta, CNBC Indonesia - Masalah krisis chip semikonduktor bukan hanya berpengaruh terhadap produksi kendaraan mobil hingga motor. Bahkan, bos pabrikan motor mengungkapkan bahwa akibat krisis ini, ada yang sampai produksinya terhambat.
"Di salah satu produsen terbesar kita itu stop (produksi) masalah semi konduktor," kata Sekjen Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budianto dalam ngovsan Forwot, Kamis (15/9/22).
Akibat krisis ini, pabrikan harus lebih mengerem produksi. Permintaan dari masyarakat pun harus berujung pada inden atau menunggu beberapa waktu.
"Semikonduktor impaknya gede banget, kemarin sampai setengahnya. Di tahun lalu ada faktor Mei sebelum kasus delta ada kenaikan, di tahun sebelumnya lockdown, sebelum PPKM (PSBB) sehingga produksi nggak boleh, boleh untuk orientasi ekspor, tapi layer ada yang nggak boleh, ujung-ujungnya nggak (produksi) juga," lanjutnya.
Masalah ini pun menimbulkan kekhawatiran mengenai target yang ingin dicapai AISI, yakni memproduksi lebih dari 5 juta unit di tahun ini. Namun, Hari yakin target tersebut bisa dicapai
"Pertanyaannya sampai akhir tahun berapa? Kita targetkan di tahun ini 5,1-5,4 juta unit. Sekarang secara kumulatif kurang lebih 3,1 juta unit. Kalau rata-rata 3-4 bulan tersisa bisa jual 500 ribu/bulan, bisa karena melihat permintaan yang ada itu 400 ribu, jadi proyeksi penjualan kita masih di angka sama dengan proyeksi kita di angka 5,1-5,4 juta," sebut Hari.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Toyota Korban 'Kiamat' Chip, Begini Dampaknya