1,6 Juta Motor Listrik Ramaikan 'Aspal' RI Tahun 2023
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah berupaya menggenjot program konversi sepeda motor berbahan bakar BBM menjadi motor listrik. Bahkan pada tahun ini hingga 2023 ditargetkan sebanyak 1,6 juta motor kombinasi motor listrik baru dan motor konversi dapat mengaspal di jalanan RI.
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan pemerintah saat ini tengah gencar untuk melakukan program koversi motor BBM menjadi motor listrik secara bertahap. Mengingat, melalui program konversi ini dapat menekan tingkat konsumsi BBM di Indonesia.
"Kalau dari Kemenkomarves targetnya 1,6 juta tahun ini dan tahun depan itu kombinasi motor listrik baru dan konversi," kata Dadan saat ditemui di acara 'The 8th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2022 di JCC, Rabu (14/9/2022).
Menurut Dadan, selain dapat menekan impor BBM, penggunaan sepeda motor konversi juga lebih bersih dan ramah lingkungan. Apalagi Presiden Joko Widodo juga telah menginstruksikan agar program konversi ini dapat dipercepat.
"Kalau sekarang misalkan kita usulkan untuk konversi motor listrik. Kan katanya kita punya motor biasa 120 juta ya, kalau kita konversi ini secara bertahap, 1 motor itu 1 liter kira-kira ya menggunakan bensin jadi kalau dikonversi misalkan semuanya supaya gampang ngitung ya berarti 120 juta liter sehari," ujarnya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya telah mengundang instansi terkait untuk melaksanakan program mengenai konversi 1.000 unit sepeda motor Bahan Bakar Minyak (BBM) ke motor listrik.
"Tahun 2021 telah melakukan konversi motor BBM ke listrik sebanyak 100 unit dan itu dilakukan oleh Kementerian ESDM dari motor-motor yang dimiliki oleh Kementerian ESDM, tahun ini kita melangkah ke 1.000 unit. Pemerintah ingin memberi contoh kepada masyarakat agar tercipta pasar sepeda motor listrik," ujar Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Kementerian ESDM Luh Nyoman Puspa Dewi, Kamis (21/7/2022).
Untuk mendorong ini, Kementerian ESDM telah bekerjasama dengan bengkel-bengkel Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk melakukan pelatihan konversi motor BBM ke listrik. Kerja sama dengan produsen komponen juga dilakukan untuk mendapatkan harga komponen yang ekonomis.
"Setidaknya 50 bengkel UKM telah dilatih untuk program konversi 1.000 unit motor untuk tahun ini. Untuk mendapatkan nilai keekonomian komponen, Kementerian ESDM juga telah menjalin kerja sama dengan produsen komponen seperti PT Chengko Harapan Nusantara, PT Baja Elektrik Motor dan PT Industri Battery Indonesia, dengan kerja sama ini diharapkan dapat melokalisasi komponen konversi dengan nilai keekonomian yang terjangkau," jelasnya.
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani menambahkan, Program Konversi Motor BBM ke Listrik merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 terkait dengan Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
"Pada Rapat internal tanggal 21 Juni 2022, Presiden memberikan pengantar bahwa percepatan pengembangan Energi Baru Terbarukkan (EBT), mulai dari pembangkit listrik tenaga air, angin, surya , secara paralel dengan konversi kendaraan berbasis BBM ke kendaraan berbasis listrik, percepatan program kendaraan listrik hingga kompor listrik arahan Presiden, siapkan peraturan atau regulasi yang terkait dengan electric vehicle (EV)," ujar Inten.
Menurut dia, Presiden setuju untuk meningkatkan penggunaan EV untuk transportasi umum dan penentuan kota untuk pilot project. Untuk pilot project, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta didorong sebagai kota percontohan karena Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga sudah siap hingga titik akhir perubahan surat-suratnya.
(pgr/pgr)