
Breaking: Inflasi Jerman Melejit Lagi, Capai 7,9% di Agustus

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Jerman pada Agustus 2022 tercatat sebesar 7,9% secara tahunan (year-on-year/yoy), sesuai dengan ekspektasi ekonom dan perhitungan awal.
Berdasarkan data yang dirilis Kantor Statistik Federal, inflasi tersebut menyamai indeks harga konsumen (IHK) pada Mei 2022, sekaligus sama-sama jadi yang tertinggi sejak 1990-an.
Padahal, Jerman sempat mencatatkan penurunan inflasi pada Juni dan Juli masing-masing 7,6% yoy dan 7,5% yoy.
Adapun, tingginya inflasi pada Agustus masih disebabkan oleh krisis energi yang dipicu oleh perang Rusia di Ukraina serta gangguan rantai pasok akibat pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari 2 tahun.
Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi Jerman pada Agustus tercatat sebesar 0,3%, juga sesuai dengan proyeksi ekonom dan perhitungan awal.
Sementara itu, inflasi Agustus secara bulanan itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,9% mtm.
Sebelumnya, Jerman diperkirakan akan jatuh ke dalam resesi tahun 2023. Ini akibat 'malapetaka' krisis energi yang menyebabkan kenaikan inflasi.
Peringatan ini disampaikan Institut Riset Ekonomi Ifo yang berbasis di Munich. Institut Ifo memperkirakan ekonomi terbesar Eropa ini akan menyusut 0,3% pada 2023.
Angka ini memangkas perkiraannya sebesar empat poin persentase dari prediksi sebelumnya pada Juni lalu. Sementara inflasi diperkirakan mencapai 8,1% tahun ini dan 9,3% tahun depan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Ekonomi Kontraksi 0,3%, Jerman Resmi Resesi!