Internasional

Eropa Makin Ngeri, Jerman Segera Jatuh ke Lubang Resesi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 12/09/2022 20:59 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Jerman diperkirakan akan jatuh ke dalam resesi tahun 2023 mendatang. Ini akibat 'malapetaka' krisis energi yang menyebabkan kenaikan inflasi.

Peringatan ini disampaikan Institut Riset Ekonomi Ifo, think-tank terkemuka berbasis di Munich. Institut Ifo memperkirakan ekonomi terbesar Eropa ini akan menyusut 0,3% pada 2023.

Angka ini memangkas perkiraannya sebesar empat poin persentase dari prediksi sebelumnya pada Juni lalu. Sementara inflasi diperkirakan mencapai 8,1% tahun ini dan 9,3% tahun depan.


"Kita sedang menuju resesi musim dingin," kata Kepala Prakiraan Ifo, Timo Wollmershaeuser, melansir AFP, Senin (12/9/2022).

"Pemotongan pasokan gas dari Rusia selama musim panas dan kenaikan harga drastis yang dipicunya mendatangkan malapetaka pada pemulihan ekonomi setelah virus corona," tambahnya.

Tak hanya itu, lembaga think tank juga memperingatkan bahwa pendapatan rumah tangga riil dan daya beli di Jerman akan turun tajam. Ini akan normal baru di 2024.

"Kemungkinan akan ada kembali normal pada 2024 dengan pertumbuhan 1,8% dan inflasi 2,5%," kata Wollmershaeuser.

Sebelumnya, pada awal September, raksasa energi Rusia Gazprom menghentikan pengiriman gas ke Eropa melalui pipa utama Nord Stream 1. Penghentian dilakukan dengan alasan akan diperbaiki pipa dalam waktu kurun waktu yang belum ditentukan.

Penutupan itu menekankan krisis energi di Jerman, yang telah lama bergantung pada gas Rusia, dan di seluruh Eropa. Akibatnya Moskow dituduh menggunakan energi sebagai senjata di tengah ketegangan perang Ukraina.

Inflasi Jerman mencapai 7,9% pada Agustus, dan awal bulan ini pemerintah meluncurkan paket bantuan multi-miliar euro baru untuk membantu rumah tangga mengatasi kenaikan harga.

Pekan lalu, Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga dengan rekor 75 basis poin karena berusaha untuk memerangi inflasi yang tinggi di seluruh zona euro. Di mana mereka mengatakan akan lebih banyak kenaikan akan muncul di masa depan.


(tfa/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI - Australia Terancam Resesi