
Lah! 'Diminum' Orang Kaya, Pertamax Ternyata Masih Disubsidi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengungkapkan bahwa bahan bakar minyak (BBM) Pertamax ternyata disubsidi harganya oleh Pertamina. Hal ini terungkap dari paparan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio N. Kacaribu di Rapat Panja Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin (12/9/2022).
Dalam paparan Kepala BKF terungkap bahwa harga keekonomian Pertamax sebesar Rp 15.424 per liter. Sementara itu, harga jual Pertamax sebesar Rp 14.500 per liter. Artinya, badan usaha harus menanggung selisihnya sebesar Rp 924 per liter atau 6% dari harga jual. Febrio pun membenarkan kondisi ini.
"Pertamax memang ditanggung oleh badan usaha, tetapi Pertamax juga mengalami tidak tepat sasaran karena menikmati beban usaha yang ditanggung oleh badan usaha itu ada di desil-desil atas atau bahkan di desil 10," ungkapnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengaku rugi menjual BBM RON 92 ini. Pasalnya, harga baru Pertamax masih di bawah harga pasar. Dengan demikian, selisih harganya ditanggung oleh Pertamina.
Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa berdasarkan kategorinya, Pertamax merupakan jenis BBM umum (JBU) di mana harganya fluktuatif mengikuti kondisi komponen pembentuknya seperti Indonesian Crude Price (ICP).
"Khusus Pertamax, ini agak berbeda kalau kita lihat kategorinya dalam regulasi adalah JBU yang harganya itu fluktuatif disesuaikan ICP, floating price, tapi Pertamax kemudian pemerintah mengendalikan juga harganya," ujarnya
Sementara itu, penentuan harga JBU seharusnya dilepas ke mekanisme pasar, dalam hal ini diserahkan kepada badan usaha.
Namun, pemerintah masih memegang kendali harga Pertamax karena jika harganya naik maka bakal ada pergeseran konsumsi ke Pertalite yang harganya lebih murah.
"Pertamax itu pemerintah kemudian mengendalikan juga harganya, karena kalau Pertamax disesuaikan dengan market price maka ini akan lebih banyak lagi yang ke Pertalite, which is itu akan membuat subsidi makin naik," ungkapnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konsumsi Pertamax Series Naik 9% Saat Libur Lebaran 2024