
Masuk Masela, Segini Duit yang Bakal Ngucur dari Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menyatakan minatnya untuk masuk ke dalam pengelolaan Blok Masela khususnya menggantikan 35% saham milik Shell yang akan hengkang dari blok yang disebut lapangan abadi itu.
Pemerintah sendiri pun sedang menyiapkan strategi supaya 35% saham milik Shell itu segera diambil, supaya proyek dengan nilai investasi US$ 19 miliar ini bisa terlaksana sesuai target di tahun 2027.
Strategi pemerintah adalah menggabungkan Pertamina, INA dan perusahaan lain termasuk asing untuk mengambil alih 35% saham tersebut. Nah, berapa sih nilai saham 35% milik Shell di Blok Masela itu?
Dalam hitung-hitungan Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto tercatat bahwa jika 35% saham milik Shell diambil, maka Pertamina kira-kira akan mengucurkan dana senilai US$ 6 miliar atau Rp 89,19 triliun (kurs Rp 14.864/US$).
Angka tersebut muncul jika nantinya investasi pengembangan Blok Masela secara keseluruhan memakan biaya US$ 19 miliar.
"35% dari US$ 19 miliar bisa dihitung berapa. Kurang lebih membutuhkan US$ 6 miliar. Sedangkan hari ini untuk Rokan saja Pertamina masih cukup megap-megap dengan working capital dia masih harus melakukan pengeboran dan sebagainya," kata dia ditemui di JCC Senayan beberapa waktu yang lalu, di kutip Jumat (9/9/2022).
Sugeng sejatinya mendukung Blok Masela nantinya bisa dikelola oleh pihak nasional. Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa negara ini harus bersikap realistis.
"Kita masih tetap butuh Foreign Direct Investment (FDI). Maka kita juga menawarkan kepada investor-investor di bidang migas untuk menggantikan posisinya Shell. Karena penting, mereka membawa yang ke sini," ujarnya.
Direktur Utama Pertamina Nicke, saat ini pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan Inpex Corporation selaku operator Blok Masela. Salah satunya dengan melakukan proses uji tuntas atau due diligence terkait rencananya masuk ke Blok Masela. Meski demikian, dia tidak merinci berapa besar hak partisipasi yang akan diakuisisi perusahaan migas pelat merah itu.
"Jadi kami melakukan due diligence kami menyatakan minat tapi kemudian proses berikutnya ada tahapan yang dilalui ujung-ujungnya kami lakukan komersial feasibility tentang harga dan sebagainya," ujarnya di dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI, Kamis (8/9/2022).
Menurut Nicke Blok Masela mempunyai potensi gas yang cukup besar. Sehingga jika nantinya dikembangkan lebih lanjut, dapat membuat cadangan gas bumi nasional meningkat kembali. "Kami melihat cadangan gas cenderung decline. Maka ini harus dikembangkan," kata dia.
Menteri Investasi atau Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa pemerintah juga sedang membuat formulasi untuk mengangkut 35% saham milik Shell di Blok Masela itu. Saat ini pemerintah sedang mencari konsorsium untuk mengambil saham tersebut.
Diantara konsorsium yang akan digabungkan pemerintah adalah Pertamina dan INA. "Di dalamnya ada INA ada Pertamina dan ada beberapa perusahaan lain yang berminat kita jadikan satu, untuk kita ambil saham 35% dan kita harus punya teknologi. Perusahaan-perusahaan ini kita dorong untuk komunikasikan, kemungkinan besar ada perusahaan asing," ungkap Bahlil saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (8/9/2022).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Andai Pertamina Masuk Blok Masela, Harus Siapkan Rp 89,16 T!