Lawan Inflasi, Eropa Naikkan Suku Bunga Jumbo: Ini Bahayanya!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
09 September 2022 16:40
100 - 200 euro
Foto: Warga melihat Uang kertas 100 dan 200 euro baru (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Meski catatan inflasi semakin meninggi, produk domestik bruto di seluruh zona euro masih meningkat sebesar 0,8% pada kuartal kedua 2022.Namun banyak analis mengatakan resesi zona euro tidak dapat dihindari dalam beberapa bulan mendatang karena daya beli konsumen diperas oleh tingginya harga-harga barang dan kebutuhan pokok.

Inflasi yang meninggi, krisis energi, tingginya suku bunga, hingga kekeringan cukup membuat ekonomi Benua Biru ini di proyeksi makin memburuk.

Pertumbuhan ekonomi terpantau masih lemah di zona tersebut. Alhasil, bayang-bayang stagflasi hingga ancaman resesi terus menghantui.

Melansir Reuters, Riccardo Marcelli Fabiani dari Oxford Economics mengatakan resesi sudah ada di depan mata seiring dengan inflasi yang perlu dikendalikan.

"Inflasi yang lebih tinggi akan makin membebani permintaan, menyeret turun pertumbuhan, dan mendorong zona euro ke dalam resesi musim dingin ini," katanya.

Di sisi lain, suku bunga tinggi membuat ekspansi dunia usaha melambat. Alhasil, perlambatan ekonomi pun tak bisa terhindarkan.

Keputusan menaikkan suku bunga yang harus diambil memang rumit dan dilematis. Penurunan euro baru-baru ini ke level terendah dalam dua dekade terhadap dolar juga meningkatkan tekanan inflasi.

Keputusan ini juga dilakukan dalam rangka memperkuat stabilisasi nilai tukar sesuai fundamental dengan tingginya ketidakpastian global yang semakin kuat. Sepanjang tahun ini euro sudah ambrol sekitar 13% melawan dolar AS.

Sementara itu, dengan peningkatan suku bunga ini membuat ECB harus melindungi lebih banyak negara berutang seperti Italia atau Spanyol dari melonjaknya biaya pinjaman. Dengan demikian, kesepakatan pada skema pembelian obligasi baru, yang sudah hampir tercapai juga akan dibutuhkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum/aum)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular