Tok! Lifting Minyak RI Tahun Depan 660 Ribu Bph

pgr, CNBC Indonesia
Jumat, 09/09/2022 09:45 WIB
Foto: UMKM hasil binaan dari berbagai Industri Migas yang ikut di acara Forum Kapasitas Nasional II 2022 di Jakarta, Kamis, (28/7/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Komisi VII DPR menetapkan lifting minyak dan gas bumi (migas) siap jual sebesar 1.769 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

Lifiting tersebut terdiri dari lifting minyak 660.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 1,1 juta barel setara minyak per hari.

Keputusan ini disepakati melihat realisasi lifting hingga Agustus 2022 mencapai 1,562 juta barel setara minyak per hari, di mana realisasi lifting minyak bumi sebesar 606,4 ribu barel minyak per hari dan lifting gas bumi sebesar 956 ribu barel setara minyak per hari.


Sementara untuk outlook lifting migas pada APBN 2022 sendiri sebesar 1,597 juta barel setara minyak per hari, terdiri dari lifting minyak bumi sebesar 633 ribu barel minyak per hari dan lifting gas bumi sebesar 964 ribu barel setara minyak per hari.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, bahwa pihaknya terus mendorong agar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan peningkatan produksi migas melalui penetapan cost recovery tahun 2023 sebesar US$ 8,50 miliar.

Guna mengoptimalkan produksi migas, Menteri ESDM mendorong pemanfaatan teknologi modern untuk diaplikasikan pada sumur - sumur tua. Capaian ini diharapkan sejalan dengan target pemerintah mewujudkan produksi minyak satu juta barel per hari di tahun 2030.

"Kita lihat sumber-sumber minyak kita ini sudah tua, memang perlu upaya-upaya keras dengan teknokogi yang baru yang tentu saja akan memakan biaya. Kita memang sedang mengupayakan supaya bisa mencapai target satu juta barel per hari di 2030," terang Arifin.

Arifin pun membeberkan untuk mencapai target satu juta barel per hari membutuhkan waktu yang relatif lama.

"Untuk bisa memompa minyak butuh waktu 7 - 10 tahun mulai dari penemuan, eksplorasi dan eksploitasi. Dan kita memiliki indikasi sumur-sumur baru yang bisa kita upayakan untuk dipercepat," ungkapnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini