
Di Tangan Jokowi, Batam Selamat dari Krisis Air
Bendungan Sei Gong dengan kapasitas tampungan air sebesar 11,8 juta m3 untuk mensuplai air baku sebesar 400 liter/detik.

Bendungan Sei Gong di Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Batam. Bendungan ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun untuk mendukung program ketahanan air di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan juga mengantisipasi peningkatan kebutuhan air baku yang mendesak, baik untuk domestik maupun industri di Kota Batam. (Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Bendungan Sei Gong dengan kapasitas tampungan air sebesar 11,8 juta m3 untuk mensuplai air baku sebesar 400 liter/detik yang akan diolah di instalasi pengolahan air di Kota Batam. Sumber air di Kepulauan Riau rata-rata berasal dari air hujan, sementara pertumbuhan ekonomi khususnya di Kota Batam sebagai pusat industri di Kepulauan Riau ditambah dengan kepadatan penduduk yang terus meningkat pastinya membutuhkan suplai air baku. (Dok.Kementerian PUPR)

Bendungan Sei Gong dibangun sejak 2015 dan selesai 2019 dengan anggaran APBN senilai Rp252 miliar. Pembangunannya di bawah tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV Kepulauan Riau dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Tusenss Krida Utama (KSO). (Dok.Kementerian PUPR)

Konstruksi bendungan didesain dengan tipe urugan tanah setinggi 19 meter dan panjang 280 meter dengan luas genangan air 356 hektar. Pembangunan Bendungan Sei Gong dilakukan dengan mengoptimalkan potensi Daerah Aliran Sungai (DAS) Sei Gong dengan luas DAS 14,87 km2. (Dok.Kementerian PUPR)

Pada tahun 2021 BWS Sumatera IV Batam telah melaksanakan studi SID Pembangunan Pipa Air Baku di Kota Batam. Berdasarkan hasil studi, pipa transmisi selain untuk mensuplai kebutuhan air baku Kota Batam, Pulau Galang dan sekitarnya juga menjadi prioritas utama layanan pipa transmisi air baku Bendungan Sei Gong. (Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)