Jokowi Rebut Langit Natuna, Luhut: Dulu RI Gak Punya Kendali
Jakarta, CNBC Indonesia - Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dengan kembalinya penguasaan pelayanan ruang udara di langit Natuna ke Indonesia memberikan kendali bagi Indonesia. Meski, lanjut dia, Indonesia tetap terbuka bekerja sama dengan negara lain.
Untuk itu, kata dia, perbaikan kualitas sumber daya termasuk sumber daya manusia Indonesia harus dilakukan.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pengesahan Perjanjian Flight Information Region (FIR) Indonesia dan Singapura.
Dengan kesepakatan ini, penerbangan dari Natuna dan Kepulauan Riau tidak perlu lagi melapor ke Singapura. Di mana sebelumnya kuasa negara tersebut atas langit Indonesia ditetapkan dalam pertemuan ICAO di Dublin, Irlandia, Maret 1946.
Dalam perjanjian tersebut, Singapura menguasai sekitar 100 mil laut atau 1.825 kilometer wilayah udara Indonesia yang mencakup wilayah Kepulauan Riau, Tanjung Pinang, Natuna, Sarawak, dan Semenanjung Malaya.
"Kita yang pegang kendali, itu yang perlu diketahui. Yang dulu kita hampir tidak punya kendali di situ. Sekarang kita," kata Luhut dalam video tayangan di akun Youtube Sekretariat Presiden Kamis (8/9/2022).
Luhut bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendampingi Presiden Jokowi saat memberi keterangan soal Kesepakatan Penyesuaian FIR.
"Tapi, untuk kerja sama safety dan security, seperti Bapak Presiden sampaikan, kita train manusia kita, perbaiki Angkatan kita. Dan, seperti bapak Presiden tadi sampaikan juga, akan menambah penerimaan negara juga dari pengontrolan ruang udara di situ," tambah Luhut.
Hal itu, lanjut Luhut, akan memberikan jaminan bagi kepentingan Indonesia, termasuk dalam mekanisme kerangka kerja sama sipil-militer kedua negara.
"Ada staf kita di Changi Airport, saya kita ini pencapaian sangat bagus kerja sama Singapura-Indonesia. Kalau ada hal seperti ini kan bisa enak. Misalnya, Presiden Republik Indonesia terbang, ada orang tower traffic control kita di Changi. Semua saling menguntungkan, dan saya paling senang soal perjanjian ini karena ada orang Indonesia di ATC-nya Singapura," ujar Luhut.
(dce/dce)