Subsidi BBM Bengkak Rp650 T, Sama Elon Musk Bisa Beli Twitter

hadijah, CNBC Indonesia
06 September 2022 18:25
Elon Musk (Getty Images for The Met Museum//Dimitrios Kambouris)
Foto: Elon Musk (Getty Images for The Met Museum//Dimitrios Kambouris)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) berpotensi akan membengkak hingga Rp 650 triliun, kendati pemerintah sudah menyesuaikan harga di level konsumen. 

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menuturkan pertama kali pemerintah menganggarkan subsidi energi dalam APBN 2022 sebesar Rp 152,5 triliun.

Jumlahnya harus meningkat hingga tiga kali lipat menjadi Rp 502,4 triliun, karena harga minyak mentah yang melonjak.

"Sekarang kita lihat tidak cukup Rp 502,4 triliun itu tidak cukup. [...] Kemudian Pak Presiden (Joko Widodo) sebagai upaya terakhir adalah perlu adanya pengalihan subsidi," kata Suahasil saat ditemui di Gedung DPR, Senin (5/9/2022).

Bahkan, jika pemerintah bertahan tidak menaikkan harga BBM, nilainya bisa meningkat hingga Rp 698 triliun. Sebagai catatan, harga minyak bukan menjadi faktor utama. Suahasil mengungkapkan faktor nilai tukar turut berpengaruh.

"Dengan angka sekarang kalau kursnya Rp 14.750 (per dolar AS) dengan ICP-nya sekitar US$ 100 hingga US$ 105 per barel dengan kuota volume yang kita bayangkan Pertalite itu 29 juta kilo liter, dan Solar itu sekitar 17,4 juta kilo liter. Maka kebutuhan subsidi tahun 2022 masih di Rp 650 triliun, masih nambah dari yang Rp 502,4 kemarin walaupun BBM naik," tuturnya.

Angka Rp 650 triliun ini setara dengan nilai penawaran Elon Musk untuk membeli Twitter. Tahun ini, dunia dikejutkan dengan aksi Elon Musk yang menawarkan nilai akuisisi hingga US$44 miliar atau sekitar Rp650 triliun. Sayangnya, bos Space X ini menarik diri dari kesepakatan tersebut.

Beberapa pihak mengungkapkan batalnya akuisisi Elon Musk disebabkan oleh banyaknya 'bot' yang ada di dalam Twitter. Membandingkan kemelut subsidi di Tanah Air dan tawaran akuisisi Elon Musk terhadap Twitter semakin mempertegas betapa besarnya beban fiskal yang ditanggung pemerintah.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Bulan Mei, SPBU di Tanah Air Kompak Turunkan Harga BBM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular