Internasional
Wow! Negara Ini Tebar BLT Rp 4,4 Juta karena Bahan Bakar Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Bantuan langsung tunai (BLT) tak hanya diberikan Indonesia. Negara maju seperti Jerman, juga melakukan hal serupa.
Ini terkait meningkatnya inflasi dan harga bahan bakar di negara tersebut. Tarif energi naik seiring kenaikan harga gas dan minimnya pasokan akibat dampak balasan Rusia karena sanksi yang diberikan Barat pasca Moskow yang menyerang Ukraina.
Jerman diketahui akan memberikan dana sekitar 300 euro (sekitar Rp 4,4 juta) untuk para pekerja. Bagi pensiunan dan siswa, mereka juga akan mendapat BLT masing-masing 300 euro dan 200 euro.
"Jerman akan tetap bersatu di masa sulit ini," kata Kanselir Olaf Scholz, dikutip Associate Press (AP), Selasa (6/9/2022).
"Sebagai negara, kita akan melalui saat-saat sulit," tambahnya lagi.
Selain itu, sejumlah aturan lain juga akan diberlakukan. Seperti penerapan batas harga konsumsi energi untuk keluarga dan individu serta "tiket 9 euro" sebagai subsidi pengguna transportasi publik, baik lokal maupun transit.
"Kita tahu banyak warga Jerman menderita dengan kenaikan harga dan pemerintah menyiapkan bala bantuan," tambah Scholz lagi.
"Kami melihat ini, sangat serius," tegasnya.
Secara keseluruhan Jerman akan menginvestasikan tambahan anggaran hingga 65 miliar Euro. Ini merupakan paket ketiga dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya pemerintah menghabiskan 300 miliar Euro untuk menopang ekonomi selama dua tahun karena Covid-19. Saat perang Rusia Ukraina mulai, pemerintah juga mengalokasikan 95 miliar Euro guna menekan kenaikan inflasi.
Bisa Cegah Resesi?
Meski demikian, sejumlah analis memandang skeptis BLT tersebut. Ini dikatakan tak akan banyak menyelamatkan negeri itu, termasuk dari jurang resesi.
"Paket bantuan ketiga tidak banyak mengubah fakta bahwa Jerman kemungkinan akan meluncur ke dalam resesi di musim gugur," kata Kepala Ekonom Commerzbank Joerg Kraemer dilansir Reuters.
"Paket bantuan tidak dapat mengubah fakta bahwa Jerman telah menjadi lebih miskin sebagai pengimpor energi bersih. Perusahaan harus mengurangi penggunaan energi, yang telah menjadi mahal, dan memotong produksi mereka sesuai," jelasnya lagi.
[Gambas:Video CNBC]
RI Ngarep Jerman Gabung Bikin Pabrik Vaksin & Semikonduktor
(sef/sef)