Demo Tolak BBM Naik 'Dicuekin' DPR, Buruh Ancam Demo Lanjutan

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
06 September 2022 15:55
Sejumlah aliansi buruh melakukan aksi demo di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Demo ini menuntut 3 tuntutan yaitu menolak kenaikan harga BBM, menolak omnibus law UU Cipta Kerja, dan kenaikan upah UMK 2023 sebesar 10-13%. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Sejumlah aliansi buruh melakukan aksi demo di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Demo ini menuntut 3 tuntutan yaitu menolak kenaikan harga BBM, menolak omnibus law UU Cipta Kerja, dan kenaikan upah UMK 2023 sebesar 10-13%. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta,CNBC Indonesia - Demo di depan kompleks parlemen DPR RI, Senayan, Senin (6/9/2022) masa mulai bubar sejak 2.40 WIB. Namun Antrian kendaraan terjadi sepanjang jalan Gatot Subroto imbas penyempitan jalan.


Sepanjang demo yang dilakukan sejak pukul 11.00 WIB tadi pendemo terpaksa harus melintas melalui jalur Trans Jakarta untuk melaju, karena jalur utama tertutup oleh masa pendemo. Dimana juga kemacetan terjadi dari simpang Menuju Jakarta Convention Center (JCC) hingga mengarah ke Slipi. 


Ada tiga tuntutan buruh dalam unjuk rasa kali ini, yakni pencabutan Undang-Undang Omnibus Law, menolak kenaikan harga BBM, Hingga menuntut upah layak bagi buruh.


Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan aksi lanjutan masih akan terus dilakukan sampai bulan Desember mendatang jika tidak ada tindak lanjut dari pemerintah atau wakil rakyat.


"Aksi akan bergelombang hari Kamis aksi akan bergelombang sampa puncaknyai awal Desember atau akhir November diturunkan ke Kabupaten Kota, dari serikat buruh daerah diikuti 5 juta buruh, stop produksi semua keluar dari produksi dan dilakukan secara konstitusional dengan pemberitahuan," kata Said ditemui di depan Gedung Parlemen, Selasa (6/9/2022).


Said juga menyayangkan demo yang dilakukan di depan Gedung DPR ini belum di gubris oleh Pimpinan DPR.


"Kami berharap pimpinan DPR keluar menyambut tuntutan buruh, petani nelayan, PRT, dan guru honor tapi ampai siang ini mereka tidak keluar nampaknya mereka takut untuk buat panja atau pansus," kata Said.


Said mengatakan jumlah personel dari anggotanya yang diturunkan mencapai 2000an. Dia juga mengatakan kemungkinan akan melakukan demo di depan gedung parlemen dalam waktu dua hingga tiga minggu lagi.

Artikel Selanjutnya

Video: Dokumen Bocor, Benar Jokowi 3 Periode?


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading