Buset! Aji Mumpung BBM Naik, Tarif Salon-Barbershop Ikutan
Jakarta, CNBC Indonesia - Imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, harga-harga kebutuhan pokok mulai naik. Namun ternyata, harga jasa salon atau barber pun ikut terkerek.
Ketua Asosiasi Barbershop & Salon Indonesia (ABSI) Khairul Hamdi menyebut opsi kenaikan itu mau tidak mau diambil karena kenaikan harga BBM yang terlampau tinggi.
"Kita langsung merespons hari pertama, sudah naikkan tarif antara 20-40%, Sebagian sudah langsung merespons, karena terlalu tinggi, biasanya naik Rp 500-1.000, sekarang kan naiknya lumayan hampir 50%, jadi merespon langsung, kita ngga bisa larang, jadi biarkan aja, dukung aja anggota untuk kesejahteraannya," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (6/9/22).
Padahal banyak yang beranggapan bahwa bisnis salon tidak terpengaruh oleh kenaikan harga BBM, baik dari distribusi maupun penggunaan jasanya. Namun, Khairul menepis anggapan tersebut karena pengusaha salon tetap menanggung biaya distribusi.
"Ngaruh dong, salon banyak berbentuk barbershop, mereka ada fasilitas salon for men, bahan baku naik, jadi jelas naik. Yang jelas beberapa (harga) pisau silet sudah mulai bergerak di hari pertama. Listrik juga pelan-pelan ada beberapa tarif yang mulai naik," jelas Khairul.
Pisau-silet menjadi komponen penting dalam jasa salon. Selain itu, biaya bahan baku pendukung seperti shampoo hingga pomade juga mengalami kenaikan harga.
Berbagai faktor tersebut memaksa pengusaha untuk menaikkan biaya salon. Namun, ternyata masih ada sebagian salon yang tetap bertahan dengan harga lama.
"Nantinya cepat lambat pasti naik semua dipastikan, belajar pengalaman semua harga naik apalagi sampai 50%," sebut Khairul.
(dce)