
Mobil 1.400 CC Dibatasi Batal, Avanza Cs Lolos Lubang Jarum?

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana pembatasan konsumsi BBM pascakenaikan harga BBM mulai menunjukkan sinyal pasti. Dikabarkan, pembatasan yang sebelumnya dikabarkan menyasar mobil-mobil berkapasitas mesin 1.500 cc, lalu turun jadi 1.400 cc ke bawah, kini beredar informasi pembatasan tak lagi menjadi opsi bagi pemerintah.
Yang jelas, seandainya kebijakan itu diberlakukan, tentu akan berdampak langsung bagi mobil-mobil beredar di Indonesia, yang selama ini didominasi segmen MPV. Di mana, mobil sejuta umat, Avanza dan pesaingnya Xpander jadi penguasa.
Dengan perkembangan terbaru ini, tentu saja membawa angin segar bagi Avanza-Xpander Cs.
Lalu bagaimana fakta mesin pada Avanza dan Xpander?
Sejak pertama kali muncul pada 2017 silam, semua tipe Xpander tidak ada yang menggunakan mesin 1.300 cc atau di bawahnya. Termasuk Mitsubishi New Xpander yang rilis pada akhir tahun silam. Setidaknya ada 7 jenis Xpander yang bakal dilarang menggunakan Pertalite, diantaranya New Xpander Exceed MT (Rp 266.700.000), New Xpander Exceed CVT (Rp 275.900.000), New Xpander Sport MT (Rp 290.050.000).
Mobil tersebut menggunakan mesin 1.5L MIVEC DOHC 16 Valve dengan spesifikasi Euro4, yang menghasilkan output maksimum: 105 PS pada 6,000 RPM, torsi 141 N.m pada 4,000 RPM.
Kendaraan dengan spesifikasi Euro 4 memang dianjurkan untuk tidak menggunakan Pertalite.
"Kita sejak 2018 sudah Euro 4, jadi udah nggak soal size engine, tapi spesifikasi bahan bakar yang diperlukan untuk mobil. Nah mobil yang sudah dibuat sejak 2018 persyaratannya harus di atas Pertalite, Pertamax lah Ron-nya. itu yang ditetapkan pemerintah dan sudah lama. Dan diesel juga sudah ditetapkan Euro 4 sejak 7 April 2022, harusnya nggak ada isu di situ," kata Sekjen Gaikindo Kukuh Kumara kepada CNBC Indonesia dikutip Senin (5/9/2022).
![]() Pengunjung melihat mobil Toyota Avanza terbaru di Dealer Auto 2000 Sudirman, Jakarta, Rabu, 24/11. Persaingan Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander terjadi di ajang Gaikindo Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2021 pada 11-21 November 2021 di ICE BSD kemarin. Selama pameran, keduanya menjadi mobil terlaris yang dipesan konsumen dari masing-masing agen tunggal pemegang merek (ATPM).Berdasarkan catatan Toyota Astra Motor (TAM), All New Avanza dan All New Veloz laku ribuan, memberikan kontribusi terbesar mencapai 1.534 unit, dengan masing-masing 711 unit dan 823 unit, atau sebesar 34% dari total seluruh model Toyota. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) |
Untuk Toyota, ada tiga jenis mobil yang harganya berada di atas Rp 250 juta dan bakal dilarang menggunakan Pertalite.
Mobil tersebut adalah 1.5 G M/T 255.100.000, 1.5 G CVT di harga 269.800.000 dan 1.5 G CVT TSS yang hampir tembus Rp 300 juta, tepatnya Rp 295.800.000.
Ketiga mobil tersebut tidak masuk ke dalam kendaraan yang berhak menerima Pertalite. Pasalnya, kapasitas mesin ini melebihi batas persyaratan, yakni 1.497 cc, sementara batas maksimalnya adalah 1.400 cc.
Sementara dua lainnya bakal tetap diperkenankan mengisi Pertalite.
Yaitu dua tipe termurah, yakni 1.3 E M/T di harga Rp 233.100.000 dan 1.3 E CVT dengan harga Rp 247.800.000.
"Mengenai ketepatan alokasi subsidi ini tadi disampaikan oleh ibu Menteri Keuangan bahwa banyak masyarakat yang masih menggunakan BBM subsidi, meski tergolong mampu. Tentu saja di lapangan akan dilakukan pengawasan-pengawasan," kata Arifin saat konferensi pers tentang kenaikan harga BBM, dikutip Senin (5/9/2022).
"Pertamina sedang menyiapkan sistem pengawasan, pengaturan dengan digitalisasi," tambahnya.
Dengan mekanisme itu, lanjut dia, diharapkan penggunaan BBM subsidi bisa lebih dipersempit hanya oleh masyarakat yang berhak.
"Diharapkan dengan mekanisme ini kita bisa lebih mempertajam ketepatan pemanfaatan BBM subsidi ini untuk yang membutuhkan," kata Arifin.
(dce/dce) Next Article Gara - Gara Ini, Avanza - Xpander di Ujung Tanduk?