
Cuma Jokowi, Presiden yang Umumkan Langsung Kenaikan BBM!

Senada, Pengajar komunikasi politik di London School of Public Relations (LSPR) Arif Susanto mengatakan sikap Jokowi yang memilih mengumumkan kenaikan harga BBM sendiri menunjukkan bagian dari politik pertanggungjawaban seorang presiden, Jokowi juga ingin menunjukkan kendali dia sebagai kepala pemerintahan.
"Kita tahu, kabinet Jokowi bukan dari kalangan non-parpol saja tetapi juga parpol. Jokowi ingin menunjukkan adanya kabinet yang solid. Kabinet yang ada di bawah kendali dia. Bahwa tidak ada agenda menteri yang ada agenda cabinet di bawah presiden," tutur Arif, kepada CNBC Indonesia.
Dia menambahkan Jokowi didukung oleh koalisi yang kuat. Hal ini memudahkan dirinya dalam mengambil kebijakan BBM.
Komunikasi publik yang lebih baik juga membantu pemerintah saat ini untuk menaikkan harga BBM tanpa keributan ataupun resistensi yang luar biasa.
Hal ini berbeda dengan persoalan minyak goreng pada Februari/Maret tahun ini yang memicu kemarahan masyarakat hingga menurunkan kepuasan terhadap kinerja pemerintah.
Sebagai catatan, kenaikan harga BBM pada periode-periode sebelumnya biasanya menimbulkan gejolak politik hingga memicu aksi demo.
Kenaikan harga BBM pada 1998 era Soeharto bahkan memakan korban jiwa dan memicu kerusuhan masal. Kenaikan harga BBM pada era Gus Dur, Megawati, hingga SBY juga diwarnai aksi demo hingga walk out partai oposisi pada sidang kabinet paripurna DPR.
"Ada kekecewaan tetapi hanya terekspresikan lewat media sosial atau obrolan tetangga. Belum menjadi kekuatan politik," ungkap Arif.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)