Harga Pertalite Naik, Warga Kelas Menengah Paling Terpukul?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
05 September 2022 13:15
SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar Subsidi. Keputusan menaikkan harga BBM penugasan dan subsidi itu dinilai tidak hanya berdampak pada warga kelas bawah tapi juga berdampak masyarakat dengan ekonomi menengah.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan bahwa kelompok miskin saat ini berada di desil 1 merupakan rumah tangga dalam kelompok 10% terendah. Artinya terdapat sekitar 6,5 juta rumah tangga kelompok masyarakat yang tidak mampu.

Namun, pemerintah bakal memberikan BLT BBM kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Sehingga pemerintah justru akan memberikan sekitar 3 kali lipat dari 6,5 juta rumah tangga.

"Jadi bantalan gak hanya diberikan kepada yang di bawah garis kemiskinan. Bahkan juga 20,65 juta rumah tangga yang menerima bantuan itu, itu sudah sekitar 30% dari penduduk yang paling rendah," kata dia kepada CNBC Indonesia dalam Energy Corner, Senin (5/9/2022).

Sedangkan untuk desil 4, sebagai masyarakat kelas menengah bawah yang sudah mulai banyak pekerja terutama yang gajinya masih rendah, pemerintah juga tidak tinggal diam. Pemerintah bakal menyalurkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau subsidi gaji 2022 kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan.

"Nah ini kita harapkan bisa berikan ke mereka. Datanya dari mana? Datanya dari BPJS ketenagakerjaan, jadi bagi saudara kita yang pekerja dengan gaji yang masih rendah namun sudah ikut bpjs ketenagakerjaan ini diberikan subsidi upah," ujarnya.

Selain itu, hal ini juga untuk mendorong seluruh pekerja baik pekerja mandiri dan penerima upah mulai ikut BPJS Ketenagakerjaan. Apalagi BUS ini juga sudah diberikan sejak pandemi covid-19. "Terbukti mampu menjaga konsumsi dari kelompok masyarakat pekerja kita yang sudah masuk ke menengah bawah," katanya.

Sementara, menurut dia untuk kelompok menengah ke atas, saat ini mereka juga mendapatkan manfaat dari aktivitas gerakan ekonomi yang luar biasa. Dengan adanya pemulihan ekonomi pasca pandemi yang disokong oleh pemerintah yang membuat harga energi stabil memberikan manfaat ke kelompok menengah atas.

"Kegiatan ekonomi muncul, kegiatan perdagangan muncul, industri mulai berjalan kita lihat di pertumbuhan manufaktur, perdagangan, transportasi, logistik mulai menggeliat," kata dia.


(pgr/pgr) Next Article BBM Subsidi Dipangkas 17,8 Juta KL Tahun Depan, Ini Alasan Pemerintah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular