Deretan Proyek Megah Jokowi, Bandara Sampai Bendungan Raksasa

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Sabtu, 03/09/2022 15:45 WIB
Foto: Tol Trans Sumatera Terbanggi Besar (Dok. Hutama Karya)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) banyak membangun infrastruktur megah, mulai dari bandara megah, hingga tol dan bendungan raksasa. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi ekonomi Indonesia hingga konektivitas antar daerah di Indonesia.

Tak hanya merevitalisasi proyek-proyek megah warisan Soekarno dan Soeharto, Jokowi pun membangun sejumlah proyek megah. 

Bandara Raksasa dan Megah

Pemerintahan Jokowi membangun bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Majalengka, yang menjadi terbesar kedua setelah Soekarno Hatta di Cengkareng.

Proyek yang dibangun sejak 2015 lalu ini sudah berhasil beroperasi komersial pada 2019 meski belum memenhui ekspektasi. Dimana dilaporkan bandara itu sepi karena masalah aksesibilitas ditambah pandemi yang membuat penerbangan penumpang kembali dialihkan ke Bandara Husein Sastranegara di Bandung.


Sehingga saat ini pengoperasian Bandara megah ini masih menunggu tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) beroperasi penuh.

Jika jalan tol ini sudah tersambung sepenuhnya maka jarak antara kota Bandung mencapai BIJB Kertajati tidak sampai 61 kilometer dari akses jalan saat ini 160 - 180 kilometer. Sehingga dalam waktu satu jam bisa menjangkau salah satu bandara terbesar milik RI ini.

"Katakanlah batas maksimal 150 kilometer per jam, maka itu tidak sampai 1 jam bisa sampai di Kertajati," kata Senior Manager Commercial BIJB Agus Sugeng Widodo, dalam Profit CNBC Indonesia, Jumat (2/9/2022).

Tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera

Presiden Joko Widodo juga menyambung konektivitas di Jawa dan Sumatera melalui banyak proyek tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera.

Di mana sudah ada 1.056 kilometer dari total panjang 1.167 kilometer ruas tol Trans Jawa yang beroperasi menghubungkan dari Banten hingga Probolinggo.

Pemerintah tinggal menyelesaikan dua ruas pamungkas seksi akhir tol Pasuruan - Probolinggo dan tol Probolinggi - Banyuwangi, supaya lintas Jawa bisa ditempuh dengan tol dari ujung ke ujung.

Sementara pembangunan Trans Sumatera juga masih terus digenjot. Meski belum bisa tersambung sepenuhnya tapi saat ini sudah 684,5 kilometer jalan tol di Sumatera yang beroperasi, mengutip laporan BPJT.


Mulai dari Bakauheni provinsi Lampung, hingga Indralaya, Sumatera Selatan sudah bisa dilalu tol. Sementara dari bagian Utara sudah terbangun tol dari Aceh - Sigli, Pekan Baru - Dumai, Medan - Binjai, Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi, Belawan - Medan - Tanjung Morawa.

Jalan tol Trans Sumatera (JTTS) terdiri dari koridor utama (backbone) sepanjang 2.069 km dan koridor pendukung sepanjang 91 km.

Foto: Bendungan Semantok (Dok. Kementerian PUPR)
Bendungan Semantok (Dok. Kementerian PUPR)

Bendungan Terpanjang Di Asean

Pembangunan bendungan Semantok per Juli kemarin sudah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres 97% dan dijadwalkan sesuai kontrak pada Desember 2022.

Bendungan Semantok mulai dibangun sejak Desember 2017 oleh oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan tipe zonal inti tegak yang memiliki tinggi 38,5 meter dan panjang puncak bendungan 3.100 meter. Bendungan ini didesain memiliki kapasitas tampung sebesar 32,67 juta m3 yang bersumber dari aliran Sungai Semantok.

Sungai Semantok memiliki panjang sekitar 18,19 km dengan daerah tangkapan air sekitar 54.032 km2 dan volume aliran masuk rata-rata 64,77 m3/tahun. Dengan luas area genangan sebesar 365 hektare, Bendungan Semantok juga diproyeksikan dapat mereduksi risiko banjir 137 m3/detik pada wilayah hilir yang dialiri Sungai Semantok saat musim hujan.

Dari keterangan resmi Brantas Abipraya, bendungan Semantok yang terletak di kabupaten Nganjuk Jawa Timur ini bakal menjadi bendungan terpanjang di Asia Tenggara.

"Bendungan Semantok diproyeksikan akan memperkuat ketahanan air dan pangan di Nganjuk dan sekitarnya," kata Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas dalam keterangan 2021 lalu.


(dce/dce)