Pertamina NRE-Pondera Kaji Pengembangan PLTB & Hidrogen Hijau

News - Khoirul Anam, CNBC Indonesia
02 September 2022 17:06
Pertamina Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) dan Pondera Development BV (Pondera) akan mengkaji potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) lepas pantai terintegrasi. Keduanya menandatangani joint study agreement (JSA) tentang kajian PLTB  yang terintegrasi dengan fasilitas produksi hidrogen hijau, pada Selasa (30/8) di Nusa Dua, Bali.

Menteri ESDM Arifin Tasrif yang menghadiri JSA tersebut mengapresiasi kolaborasi yang terbentuk di bawah payung pertemuan internasional B20 ini. Dia mengatakan, tantangan dengan penerapan teknologi rendah karbon harus ditangani bersama antara negara maju dan negara berkembang.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan kolaborasi tersebut sangat strategis karena memberikan nilai bagi Pertamina NRE dan Pondera, serta nilai bagi Indonesia untuk menggali potensi energi angin yang belum cukup terutilisasi.

"Tidak hanya itu, dari proyek PLTB ini juga akan dikaji pengembangan fasilitas produksi hidrogen hijau. Artinya, proyek ini memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia," ungkap Nicke dikutip dari siaran pers, Jumat (2/9/2022).

CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro menyebut transisi energi bukanlah pekerjaan mudah. Sehingga memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak.

"Diperlukan kolaborasi terutama dengan mitra kerja sama yang telah berpengalaman. Melalui kolaborasi ini diharapkan adanya transfer teknologi, di samping commercial benefit bagi kedua pihak," ungkap dia.

Dannif menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi angin yang cukup besar. Berdasarkan hasil kajian Badan Litbang Kementerian ESDM, ada beberapa lokasi di Indonesia yang cukup berpotensi untuk pengembangan PLTB, di antaranya pesisir selatan Pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Maluku, dan NTT.

Daerah-daerah tersebut memiliki potensi kecepatan angin rata-rata 8 m/s terjadi pada periode Juni, Juli, dan Agustus.

Saat ini PLTB yang telah beroperasi di Indonesia berada di Sidrap sebesar 75 MW dan di Jeneponto sebesar 60 MW. Keduanya berada di Provinsi Sulawesi Selatan.

"Berdasarkan Bauran Energi Nasional (BEN), PLTB ditargetkan mencapai 255 MW pada 2025. Dengan inisiatif kerja sama strategis ini, Pertamina NRE berpeluang untuk berkontribusi dalam pencapaian target BEN Pemerintah Indonesia," jelas Dannif.

"Pertamina NRE memiliki komitmen kuat untuk mengimplementasikan aspek environmental, social, and governance (ESG) dalam aktivitas bisnisnya, serta mendukung penuh pencapaian target nasional net zero emission pada 2060," lanjut dia.

Seperti diketahui sebagai konsultan dan pengembang energi terbarukan global, Pondera memiliki pengalaman dalam mengembangkan proyek energi angin di darat (onshore) maupun di lepas pantai (offshore) di Eropa dan Asia. Pengalaman yang dimiliki perusahaan asal Belanda ini meliputi pengukuran angin, studi kelayakan, pemodelan angin, teknik PLTB, dan manajemen konstruksi.

Adapun hingga saat ini, Pondera telah menangani proyek energi angin lebih dari 12 GW di berbagai negara.

Dalam kesempatan yang sama, Vice Chairman Pondera Group Eric Arends mengungkapkan Indonesia mempunyai target yang ambisius untuk pengembangan energi terbarukan. Adapun Pertamina berperan dalam mencapai target tersebut.

"Untuk mencapai target tersebut, seluruh sumber energi terbarukan harus dimanfaatkan, termasuk energi angin di darat dan di lepas pantai yang menjanjikan. Mengembangkan ladang angin lepas pantai dalam skala besar dengan hidrogen hijau sebagai pembawa energi memerlukan studi yang cermat dan komprehensif tentang kelayakan ekonominya dengan mempertimbangkan kondisi setempat. Kami merasa senang dan menantikan kerja sama dengan Pertamina NRE dalam proyek ini," kata Eric.

Penandatanganan JSA dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE, Dannif Danusaputro dan Vice Chairman Pondera Group Eric Arends, serta disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Sepanjang 2021, Produksi Listrik Pertamina NRE 4.686 GWh


(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading