Sudah Kritis, Tambahan Kuota & Pembatasan Pertalite Mendesak!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Jumat, 02/09/2022 15:20 WIB
Foto: Antrean kendaraan untuk pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Cirendeu Raya, Tangerang Selatan, Rabu (31/8/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah hingga kini tak kunjung memutuskan untuk menambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi. Padahal sisa kuota di tahun ini diprediksi akan habis dalam waktu dekat.

Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman berharap agar kuota BBM dapat ditambah. Oleh sebab itu, pihaknya masih menanti Kementerian Keuangan selaku bendahara negara mengenai kebijakan penambahan kuota BBM tersebut.

"Kita tunggu dari Kemenkeu, apakah kuota ditambah. Mungkin lagi dihitung dengan kemampuan keuangan negara," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/9/2022).


Menurut Saleh pemerintah setidaknya perlu segera memutuskan kebijakan yang akan diambil mengenai kuota BBM Pertalite dan Solar di tahun ini, akankah ditambah atau sebaliknya. Mengingat pasokan BBM di dalam negeri sudah cukup kritis.

"Ya mesti segera ada kebijakan dari pemerintah, kuota naik atau jika tidak dan revisi terbit, berarti ada pengaturan konsumen-konsumen yang berhak agar tepat sasaran. Kita tunggu tentu keputusannya yang terbaik," ujar Saleh.

PT Pertamina (Persero) sebelumnya menyampaikan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar semakin menipis. Sehingga dipastikan tidak akan mencukupi hingga tutup tahun 2022.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan penyaluran Pertalite hingga bulan Agustus sudah mencapai 19,5 juta Kilo Liter (KL). Artinya sisa kuota di tahun ini hanya tinggal 3,55 juta KL dari kuota 23.05 juta KL.

"Penyaluran Pertalite hingga bulan Agustus sudah mencapai 19,5 juta KL dari kuota 23,05 juta KL," kata dia.

Sementara, penyaluran Solar hingga bulan Agustus sudah mencapai 10,9 juta KL. Dengan begitu maka kuota di tahun ini hanya tinggal 4 juta KL dari kuota yang diberikan ke Pertamina sebesar 14.9 juta KL.


(pgr/pgr)