Internasional

Waspada! Muncul Pneumonia Misterius Lagi, 3 Orang Meninggal

News - sef, CNBC Indonesia
02 September 2022 12:00
So called 'Corona Antibody Pralines' designed by master confectioner Torsten Roth stand on a baking tray in the Roth Backery in Erfurt, central Germany, Tuesday, March 17, 2020. The praline consists of nougat and marzipan and is produced in different colors. The idea of designing the praline came to Torsten Rot during a regional trade fair when the visitors failed to appear to his stand because of the coronavirus crisis. He wants to answer with humor. For most people, the new coronavirus causes only mild or moderate symptoms, such as fever and cough. For some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness, including pneumonia. (AP Photo/Jens Meyer) Foto: Ilustrasi (AP/Jens Meyer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit pneumonia misterius terjadi di Argentina. Setidaknya sembilan orang terinfeksi, di mana tiga meninggal dan lima dirawat intensif.

Lokasi ditemukannya wabah adalah Tucuman, daerah di Barat Daya, 800 mil ibu kota Buenos Aires di sebuah klinik swasta. Pihak berwenang telah menyatakan ini tak terkait Covid-19, influenza dan hantavirus karena pengetesan ke kasus tak menemukan jejak penyakit-penyakit itu.

"Kesamaan pasien ini adalah kondisi pernapasan parah dengan pneumonia bilateral dan sangat mirip dengan Covid. Tetapi itu telah dikesampingkan," kata Menteri Kesehatan Tucumán, Luis Medina Ruiz, ke media lokal yang ditulis Telegraph, dikutip Jumat (2/9/2022).

Meski begitu, sampel telah dikirim ke Institut Malbran di Buenos Aires untuk analisis lebih lanjut. Kontak pasien pertama sedang dilacak dan pusat kesehatan telah diisolasi.

Mengapa Terjadi?

Dikutip laman yang sama, infeksi ditemukan pertama kali pertengahan Agustus. Di mana enam orang melaporkan gejala 18 dan 22 Agustus.

Tiga orang lagi melaporkan kemarin. Namun kapan gejala berkembang tak diketahui.

Para ahli dilaporkan tengah menganalisis air dan unit pendingin udara di lokasi untuk menentukan penyebab. Bisa saja, ada bakteri legionella telah terakumulasi di saluran pendingin udara klinik.

Tim intelijen epidemi Pusat Pengendalian Penyakit Eropa juga melacak kasus ini. Disebutkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengetahui kasus-kasus tersebut.

"Ini jelas mengkhawatirkan tetapi kami masih membutuhkan informasi penting tentang penularan dan mudah-mudahan (segera mengetahui) penyebab yang mendasarinya," kata Ketua Kesehatan Global Universitas Edinburgh, Prof Devi Sridhar.

"Ini menunjukkan kerentanan kolektif kita terhadap patogen berbahaya. Wabah di bagian mana pun di dunia, jika tidak segera diatasi, dapat menyebar dengan cepat mengingat perjalanan udara dan perdagangan."

Munculnya Covid-19 di 2019 juga diawali dengan pneumonia misterius di Wuhan. Mengutip data Worldometers, dari saat itu hingga kini, ada total 608 juta kasus Covid-19 dengan 6,4 juta kematian dan 585 juta sembuh.

Artikel Selanjutnya

Ekonomi Memburuk, Ribuan Warga Argentina Berunjuk Rasa


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading