Internasional

Awas PD 3! China Mulai Simulasi Serang Kapal Perang AS

luc, CNBC Indonesia
Kamis, 01/09/2022 20:38 WIB
Foto: Dalam gambar selebaran ini milik Angkatan Laut AS yang diambil pada 28 Agustus 2022, kapal penjelajah berpeluru kendali kelas Ticonderoga USS Chancellorsville (CG 62) transit di Laut China Timur di Selat Taiwan selama operasi rutin yang sedang berlangsung. (AFP/JUSTIN STACK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bumi di ambang Perang Dunia 3. Hal itu didorong oleh ketegangan yang kian memuncak di wilayah sekitar Taiwan.

China telah mensimulasikan serangan terhadap kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan bertujuan untuk mencegah pasukan asing datang membantu Taiwan jika terjadi perang. Hal itu diungkapkan Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah laporan yang dirilis Kamis (1/8/2022).

Ketegangan antara Taiwan dan China telah meningkat setelah kunjungan ke Taipei bulan lalu oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi. Hal itu membuat marah Beijing yang memandangnya sebagai campur tangan dalam urusannya.


China, yang mengeklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai miliknya melakukan latihan perang setelah perjalanan Pelosi dan melanjutkan kegiatan militernya di dekat pulau itu.

Kementerian pertahanan Taiwan, dalam sebuah laporan kepada parlemen yang ditinjau oleh Reuters, mengatakan China terus memperkuat kesiapan tempurnya untuk serangan di pulau itu.

China berfokus pada rantai pulau pertama, yang membentang dari Jepang melalui Taiwan, Filipina, dan ke Kalimantan, meliputi laut pesisir China.

"China telah menggunakan latihan tempur untuk melakukan serangan simulasi terhadap kapal-kapal AS yang masuk ke dalam rantai pulau pertama", kata laporan itu, dan bertujuan untuk mendapatkan kendali strategis atas rantai pulau itu pada tahun 2035.

Di sisi lain, kapal perang AS telah secara teratur berlayar ke Laut Cina Selatan dan kadang-kadang dekat dengan pulau-pulau yang dikuasai China. Kapal perang AS juga kerap melalui Selat Taiwan dengan tujuan "misi kebebasan navigasi" yang selalu membuat marah Cina.

Mulai tahun ini, kementerian mengatakan China telah meningkatkan intimidasi militernya termasuk latihan yang bertujuan untuk merusak moral Taiwan dan "memaksa negosiasi dengan perang" dan "memaksa penyatuan dengan senjata".

China pun dikhawatirkan dapat menggunakan pasukan atau agen khusus untuk memotong sistem komando Taiwan dan merusak infrastruktur dalam serangan, serta mampu meluncurkan serangan elektronik untuk mengganggu komunikasi dan sistem komando.


(luc/luc)