Sri Mulyani: Ekonomi RI Kuartal III Bisa Tumbuh di Atas 5%

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
31 August 2022 14:21
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi keterangan pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB),  Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi keterangan pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB), Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2022 akan mencapai di atas 5%, seiring dengan baseline yang rendah pada Kuartal III-2021, akibat merebaknya pandemi Covid-19 varian Delta.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, perekonomian Indonesia saat ini, di tengah risiko ketidakpastian global yang ekalatif. Pemerintah akan tetap menjaga optimisme, namun tetap waspada.

"Kuartal III-2022 kita perkirakan masih tumbuh tinggi karena memang baseline pada Kuartal III-2021 akibat Delta cukup rendah. Jadi, pemerintah memperkirakan (pertumbuhan ekonomi RI) masih di atas 5% (year on year/yoy)," jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (31/8/2022).



Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2021 tumbuh 3,51% (yoy) lebih rendah dari capaian Kuartal II-221 yang mencapai 7,07% (yoy).

Pemerintah juga akan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi pada Kuartal IV-2022. Sehingga dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun 2022 dapat mencapai 5,2% (year on year).

Sementara di tahun depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,3% (yoy) sejalan dengan proyeksi lembaga internasional lainnya. Meskipun, kata Sri Mulyani pertumbuhan ekonomi di tahun depan, ada tendensi revisi ke bawah.

"Meki kalau kita lihat 2023 ada tendensi revisi ke bawah terhadap proyeksi ekonomi. Karena hawkish dari bank-bank sentral di negara maju yang akan terus menaikan suku bunga. Pada 2023 diperkirakan akan memukul pertumbuhan ekonomi dan ini akan berpotensi mengganggu kinerja ekspor," jelas Sri Mulyani.



Sri Mulyani mengungkapkan, perekonomian tahun depan akan ditopang oleh perbaikan daya beli masyarakat dan akselerasi transformasi ekonomi di tengah dinamika ketidakpastian ekonomi global.


(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Terbaru AS, Rusia, China Sampai India, Sri Mulyani Was-was!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular