Pak Jokowi, Tiga Provinsi Ini Ekonominya Masih Lesu

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tiga pulau di Indonesia masih belum maksimal dalam hal pertumbuhan ekonominya sepanjang semester I-2022.

Padahal, beberapa pulau lainnya sudah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih dari 5%. Ketiga pulau tersebut adalah Sumatera, Kalimantan dan Bali serta Nusa Tenggara.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan untuk mengoptimalkan target petumbuhan ekonomi nasional ke depannya, pemerintah perlu memperhatikan pulau-pulau tersebut.

Dia mencontohkan Sumatera yang pertumbuhan rata-rata provinsi di sana hanya 4,50%. Menurutnya, dua sektor yang harus menjadi sorotan untuk mengoptimalkan ekonomi di pulau ini adalah pertanian dan manufaktur.

"Maka yang perlu dioptimalkan jika dilihat dari share ekonominya di Sumatera, pertanian itu masih bisa dioptimalkan," ujarnya.

Baca: Harga BBM Belum Naik, Agustus 'Diramal' Deflasi

Pada semester I-2022, share ekonomi sektor pertanian hanya mencapai 0,66%. Padahal sebelum pandemi, kontribusinya tercatat sebesar 0,85%.

Sektor manufaktur di Sumatera juga belum membaik. Saat ini, share ekonomi dari sektor ini masih 0,63%, lebih rendah dari 0,97% sebelum pandemi.

Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi Kalimantan yang hanya 3,76% pada semester I-2022.

Dari data BPS, terlihat sektor yang belum kembali normal, a.l. pertambangan dan industri pengolahan. Kontribusi ekonomi dari pertambangan tercatat sebesar 1,26%, jauh dibandingkan level sebelum pandemi yang sebesar 2,30%.

Baca: Sri Mulyani Bocorkan 2 Kuncian Pertumbuhan Ekonomi di 2023

Wilayah terakhir yang harus mendapatkan perhatian pemerintah adalah Bali dan Nusa Tenggara. Sektor pertanian wilayah ini belum kembali ke level normalnya sebelum pandemi, yakni 0,54%.

Per semester I-2022, sektor pertanian di Bali dan Nusa Tenggara masih sebesar 0,27%. Melihat hal ini, Margo mengungkapkan tantangan pemerintah ke depan adalah bagaimana mengoptimalkan sumber pertumbuhan ekonomi di tiga pulau tersebut.

(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Ekonomi Bali Kembali Pulih, Berkat G20?