Pertumbuhan Ekonomi Sumatera dan Jawa Merosot, Warganya Lagi Berhemat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa dan Sumatera merosot pada 2024 dibandingkan 2023. Laju pertumbuhan ekonomi dua pulau itu malah lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi secara nasional yang sebesar 5,03% secara kumulatif pada 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Sumatera hanya sebesar 4,45% pada 2024, lebih rendah dari catatan pada 2023 yang sebesar 4,69%. Sedangkan pulau Jawa tumbuh 4,92%, juga lebih rendah dari 2023 yang sebesar 4,96%.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, melemahnya pertumbuhan ekonomi kedua pulau itu seiring dengan merosotnya laju konsumsi rumah tangganya.

Baca: Sidak LPG 3 Kg di Pekanbaru, Bahlil Pastikan Tak Ada Permainan Harga!

"Pengeluaran konsumsi rumah tangga di Sumatra tumbuh sebesar 4,72 % pada 2024, dan pada 2023 tumbuh 4,77 %. Selain itu, pengeluaran konsumsi rumah tangga di Jawa pada 2024 itu sebesar 5,07%, sedangkan pada 2023, tumbuhnya 5,12%," kata Amalia saat konferensi pers di kantor pusat BPS, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Konsumsi rumah tangga memang penyumbang terbesar pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di Indonesia, porsinya mencapai 54,04. Maka, tak heran laju konsumsi rumah tangga itu sejalan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi.

Berbeda dengan Sumatera dan Jawa, pulau lain di Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Kalimantan misalnya mampu tumbuh 5,52% pada 2024 dan masih lebih tinggi dari realisasi pada 2023 yang sebesar 5,43%.

Baca: Ekonomi Papua Barat Tumbuh Paling Tinggi Pada 2024, Tembus 20,8%

Sementara itu, Sulawesi mampu mencatatkan pertumbuhan hingga 6,81%, lebih tinggi dari catatan pada 2023 yang sebesar 6,37%. Maluku dan Papua tumbuh 7,81% dari tahun sebelumnya 6,94%, serta pulau Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 5,04% dari sebelumnya hanya 4%.

"Jadi pertumbuhan ekonomi di pulau Bali dan Nusra, Kalimantan dan Sulawesi, serta Maluku dan Papua tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional," ungkap Amalia.

(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Mau Ekonomi Meroket 8%, Jokowi Beri Saran Ini!