Internasional

Ini Update Perang Rusia Ukraina, Serangan Balik-Eropa "Pecah"

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
31 August 2022 08:58
Marina Yaroshchuk (kiri) memegang poster bertuliskan
Foto: Marina Yaroshchuk (kiri) memegang poster bertuliskan "damai untuk Ukraina" dan suaminya Yaroslav Yaroshchuk memegang bendera Ukraina saat berunjuk rasa menentang Rusia invasi ke Ukraina di luar Idaho Capitol Building di Boise, Idaho, Sabtu, 26 Februari 2022, untuk berunjuk rasa menentang Rusia invasi ke Ukraina. (Sarah A. Miller/Idaho Statesman via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan terbaru dalam perang Rusia-Ukraina masih terus terjadi. Memasuki bulan keenam serangan Moskow, Ukraina dilaporkan sudah mulai berada dalam posisi menyerang balik.

Berikut perkembangan perang Rusia-Ukraina seperti dikutip AFP, Rabu (31/8/2022):

1. Zelensky Bertemu dengan Inspektur Nuklir PBB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan tim dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Ini menjelang kunjungan lembaga PBB itu ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.

"Ini mungkin salah satu pertanyaan prioritas utama mengenai keselamatan Ukraina dan dunia saat ini," kata Zelensky, menyerukan de-militerisasi segera di sekitar pembangkit dan transfernya ke 'kontrol penuh Ukraina'.

Pembangkit nuklir Zaporizhzhia sendiri saat ini menjadi salah satu spot peperangan antara kedua pihak. Dilaporkan akibat pertempuran ini, beberapa alat-alat penting reaktor pembangkit mengalami kerusakan.

Sementara itu, Ukraina akan meminta pengawas budaya PBB untuk menambahkan kota pelabuhan bersejarah Odessa ke dalam Daftar Warisan Dunia. Hal ini terjadi tatkala pasukan Moskow mulai mendekati kota itu.

Menambahkan situs atau aktivitas tradisional ke dalam daftar UNESCO bertujuan untuk memobilisasi perhatian demi memastikan situs tersebut dilestarikan dari ancaman terhadap keberadaannya.

Odessa sendiri berkembang setelah permaisuri Catherine the Great pada akhir abad ke-18 memutuskan bahwa itu akan menjadi pintu gerbang modern Rusia ke Laut Hitam.

2. Serangan Balik Ukraina ke Rusia 

Ukraina kini mulai melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah selatan negara itu, termasuk kota penting Kherson, yang diduduki Rusia. Kota ini dekat dengan Krimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia tahun 2014, di mana berdiri pangkalan militer Kremlin.

Kantor Kepresidenan Ukraina melaporkan bahwa dalam serangan itu pertempuran sengit terjadi di hampir seluruh wilayah kota itu. Kherson merupakan kota besar pertama yang jatuh ke tangan Rusia setelah serangan awal pasukan Presiden Vladimir Putin 24 Februari. 

3. Ekspor Ukraina Capai Afrika

Sebuah kapal carteran PBB yang memuat gandum Ukraina tiba di Djibouti. Gandum itu diperuntukkan bagi para warga yang terancam kelaparan di Ethiopia.

"Kapal pengangkut curah MV Brave Commander yang membawa 23.000 ton biji-bijian berlabuh di kota pelabuhan Tanduk Afrika," kata Program Pangan Dunia PBB, dua minggu setelah meninggalkan Ukraina.

Ukraina, salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia, terpaksa menghentikan hampir semua pengiriman setelah serangan Rusia memblokade wilayah Laut Hitam. Ini meningkatkan kekhawatiran akan krisis pangan global.

Ekspor biji-bijian, bahan makanan lainnya, dan pupuk dari tiga pelabuhan Laut Hitam kemudian dilanjutkan pada awal bulan ini di bawah kesepakatan antara Kyiv dan Moskow yang ditengahi oleh PBB dan Turki pada bulan Juli.

4. Jerman Bersiap Pemotongan Gas Rusia Lagi

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan negaranya telah mempersiapkan diri untuk pemotongan gas lebih lanjut dari Rusia. Hal ini terjadi tatkala pipa Nord Stream 1 dihentikan alirannya oleh Rusia selama tiga hari ke depan.

"Langkah-langkah pemerintah untuk memastikan pasokan gas selama musim dingin telah mempersiapkan Jerman untuk menghadapi pembatasan lebih lanjut dalam pengiriman Rusia," ujar Scholz.

Jerman telah mulai menghentikan penggunaan gas Rusia sejak serangan Moskow ke Ukraina. Negara itu kemudian menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara, meluncurkan upaya untuk menghemat listrik, dan mengisi fasilitas penyimpanan gas menjelang akhir tahun.

Pemerintah mengatakan telah membuat kemajuan lebih cepat dalam pengisian stok gas dari yang diharapkan. Ditargetkan semua tercapai pada awal Oktober.

Sementara itu, pasokan gas Prancis dihentikan Rusia. Raksasa energi Rusia Gazprom mengatakan akan menangguhkan pengiriman ke penyedia utama Prancis Engie mulai Kamis esok.

5. UE "Pecah" karena Rusia

Republik Ceko, yang memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa (UE), menghadapi perlawanan keras dari beberapa negara anggota karena melarang warga Rusia melakukan perjalanan di dalam blok tersebut setelah Moskow menyerang Ukraina.

Ceko ingin menangguhkan kesepakatan 2007 yang memudahkan aplikasi visa untuk turis Rusia ke wilayah UE. Namun negara anggota yang lain seperti Jerman, Prancis, Hungaria, Luksemburg, dan Austria mengajukan keberatan terkait rencana Praha ini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin di Ujung Tanduk, Rusia Mulai Kalah di Perang Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular