Harga BBM Bakal Naik, JK: Bukan Keputusan Sulit!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 30/08/2022 14:59 WIB
Foto: Jusuf Kalla & Kunci Hadapi Awan Gelap Yang Menaungi Ekonomi RI (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden RI Periode 2004-2009 dan Periode 2014-2019, Muhammad Jusuf Kalla menilai rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bukanlah keputusan sulit. Adapun setiap roda pemerintah Indonesia dari masa ke masa memiliki masalah yang sama terkait harga BBM.

"Ya ini bukan hal yang baru dan sulit amat karena sejak Pak Harto (Soeharto), Gus Dur (Abdurrahman Wahid), Bu Mega (Megawati), SBY (Soesilo Bambang Yudhono) semua juga ada masalahnya kenaikan harga BBM, subsidi meningkat. Solusinya dua, naikkan harga BBM dan upaya pengurangan konsumsi BBM," ujar JK dalam Profit CNBC Indonesia (Selasa, 30/08/2022).

Menurut JK, terdapat tiga faktor yang membuat harga BBM harus dilakukan penyesuaian. Pertama, yakni naiknya harga minyak mentah hingga US$ 100 per barel, nilai tukar rupiah terhadap dollar dan meningkatnya konsumsi BBM.



"Jadi tiga hal ini yang mempengaruhi besarnya subsidi BBM kalau harga dalam negeri tidak sesuaikan untuk mengurangi subsidi," katanya.

Lebih lanjut, JK membeberkan bahwa dalam mengantisipasi kenaikan harga BBM, pemerintah sebetulnya sudah mempunyai aturan yang bagus berupa peraturan presiden (perpres) yang telah menetapkan subsidi terbatas BBM sebesar Rp 1000 per liter. Dengan begitu maka harga BBM berfluktuatif lantaran yang dipatok adalah nilai subsidinya bukan harganya.

"Jaman nya SBY US$ 100 juga. Waktu itu dollar sekitar Rp 9000 tidak seperti sekarang, kalau sekarang kan dua kali harga naik, minyak dunia naik kurs dollar naik. Jadi kita 60% kebutuhan BBM masih impor jadi pengaruh dolar tinggi," katanya.



(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina hingga Shell Kompak Turunkan Harga BBM