
Bukan China & Rusia! Negara Kecil Ini "Ribut" dengan Kapal AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Kepulauan Solomon melarang kapal-kapal laut Amerika Serikat (AS) bersandar di pelabuhannya. Bahkan moratorium telah disiapkan.
Hal ini terungkap lewat pernyataan resmi Kedutaan Besar AS di Canberra, Australia. "Pada 29 Agustus, AS menerima pemberitahuan resmi dari Pemerintah Kepulauan Solomon mengenai moratorium semua kunjungan angkatan laut," ujar perwakilan AS itu, Selasa (30/8/2022).
Ini pun menjawab insiden pekan lalu, saat sebuah kapal Penjaga Pantai AS, Oliver Henry, tidak dapat memasuki Kepulauan Solomon untuk kunjungan pelabuhan rutin. Pemerintah tidak menanggapi permintaan untuk mengisi bahan bakar dan persediaan.
"Oliver Henry telah dijadwalkan untuk melakukan panggilan pelabuhan logistik rutin" di Honiara," kata para penjaga pantai Jumat.
"Tetapi pemerintah Solomon tidak menanggapi permintaan pemerintah AS untuk izin diplomatik bagi kapal untuk mengisi bahan bakar dan penyediaan di ibu kota," tambahnya.
Belum diketahui alasan kepulauan itu. Namun, baru-baru ini Solomon menandatangani pakta keamanan rahasia dengan Beijing, China.
Di bawah pemerintahan Perdana Menteri (PM) Manasseh Sogavare, Kepulauan Solomon memang dekat dengan China. Bahkan di 2019, negeri itu mengubah pengakuan diplomasi Kepulauan Solomon dari Taiwan ke Beijing setelah ia terpilih pada bulan April di tahun itu.
China banyak berinvestasi di negara itu. Disebutkan bahwa kedekatan keduanya juga membuat polisi China bisa menjaga proyek-proyek Tiongkok dan ketertiban umum di Kepulauan Solomon.
(sef/sef)
Next Article Janji China: Tidak akan Bangun Pangkalan Militer di Solomon!


Alasan RI Tambah Bandara Internasional, Ada Wajah Lama-5 Pemain Baru

Chaos! Demo Antipemerintah Meluas, Presiden Sebut Ada Kekuatan Asing

Emas Punya Kekuatan Baru, Sebentar Lagi Harga Bisa Terbang Tinggi

Investor China Mendadak Ramai-Ramai Serbu RI, Apa yang Terjadi?

Makhluk Mungil Bawa Jutaan Kematian, Ilmuwan Teriak Tanda Kiamat

Kisah Wanita Semarang yang Pernah Jadi Ibu Negara China

Krisis Baru Singapura: Warga Hidup dari 'Gaji ke Gaji', Tanpa Tabungan
