
Potret Bengkel Pesawat 'Raksasa' Milik Bos Lion Rusdi Kirana
BAT didukung kurang lebih 2.000 personil dengan target nilai investasi yang pada 2023 yaitu Rp 1,24 triliun.

Batam Aero Technic (BAT), pusat perawatan dan pengerjaan pesawat udara (Maintenance, Repair, Overhaul/ MRO) yang menjadi bagian dari Lion Air Group milik pengusaha Rusdi Kirana sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel P)

BAT telah mendukung operasional perawatan pesawat di lebih 40 bandar udara untuk memastikan pesawat udara beroperasi berjalan lancar dinyatakan layak dan aman dioperasikan (airworthy for flight) dengan menangani lebih dari 800 frekuensi penerbangan setiap hari. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel P)

Kawasan Batam Aero Technic di Batam Kepulauan Riau (dalam satu area Bandar Udara Intenrasional Hang Nadim), hingga kini sarana perawatan dan perbaikan telah dibangun di lahan seluas 30 hektar (Ha) yang disediakan oleh Badan Pengusahaan Batam. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel P)

BAT didukung kurang lebih 2.000 personil dengan target nilai investasi yang pada 2023 yaitu Rp 1,24 triliun. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel P)

Pada perkembangannya, BAT memenuhi kriteria-kriteria menurut ketentuan tentang penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sejak diperkenalkan pada 12 Juni 2021 sesuai PP No 67 Tahun 2021 dan memenuhi kualifikasi rencana bisnis yang mampu memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi nasional khususnya industri aviasi. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel P)

Nilai investasi mencapai Rp 7,29 triliun serta dapat menyerap tenaga kerja berkisar 9.976 orang pada 2030. Pengembangan KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 30%-35% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel P)