Subsidi BBM Bengkak, 'Durian Runtuh' Habis Tidak Bersisa!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
26 August 2022 19:14
SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Keuntungan atau 'durian runtuh' pemerintah dari kenaikan harga komoditas andalan Indonesia seperti batu bara dan CPO, berisiko habis jika subsidi energi terus ditambah.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers 'Tindak Lanjut Hasil Rakor Kemenko Perekonomian terkait kebijakan Subsidi BBM' di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (26/8/2022).

"Dengan penerimaan negara yang bertambah Rp420 triliun pun, yang kita pakai semua untuk subsidi, untuk energi - Pertalite, Solar dan LPG 3 Kg, dan listrik itu enggak akan mencukupi. Seluruh windfall profit dipakai semuanya, tidak akan mencukupi karena akan habis," katanya.



Menurut Sri Mulyani, pemerintah baru akan melunasi tagihan subsidi dan kompensasi terhadap Pertamina dan PLN pada September tahun depan.

"Kalau APBN tiap bulan masih surplus, tagihannya [Rp 502 triliun] baru ditagihkan di September. Tagihan Rp 502 triliun, waktunya akan datang setelah diaudit BPKP saat September," jelasnya.

Pada postur APBN dengan Perpres 98/2022, Sri Mulyani telah menyampaikan ada kenaikan komoditas, selain minyak. Perpres itu, kata dia, mengakomodir perubahan tersebut dari 'durian runtuh' tersebut.

Karena naiknya harga komoditas global, terutama batu bara dan CPO, pendapatan negara naik Rp 420 triliun menjadi Rp 2.266,2 triliun. PNBP juga meningkat Rp 146 triliun menjadi Rp481,6 triliun dari semula Rp 335, 6 triliun.

"Di sisi pendapatan ada berita baik, tetapi di sisi belanja subsidi meningkat," ujar Sri Mulyani.

Alhasil, pemerintah harus menaikkan subsidi. Jika tidak, PLN dan Pertamina tidak dapat bertahan

Belanja negara naik menjadi Rp 3.106,4 triliun atau naik Rp 392 triliun.

Untuk berjaga-jaga agar masyarakat tidak shock, pemerintah memberikan bantalan subsidi listrik dan bantuan sosial. Pemerintah saat itu memutuskan untuk menaikkan anggaran subsidi tiga kali lipat menjadi Rp 502,4 triliun.


(haa/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga BBM Naik di 2022, Subsidi Energi Masih Bengkak Rp551 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular