Umat Manusia di Ambang Bencana Mengerikan, Ini Biang Keroknya
Jakarta, CNBC Indonesia - Eropa terancam bencana besar setelah Rusia memutuskan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia dari jaringan nasional Ukraina.
Perusahaan nuklir negara Ukraina, Energoatom, mengatakan pemutusan aliran listrik untuk pertama kalinya dalam 40 tahun tersebut telah menimbulkan kebakaran yang memicu risiko kebocoran radiasi.
"Tindakan penjajah menyebabkan pemutusan total pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dari jaringan listrik untuk pertama kalinya dalam sejarah pembangkit tersebut," kata Energoatom, mengutip The Guardian, Jumat (26/8/2022).
Adapun, pembangkit tersebut terputus dua kali dari jaringan Ukraina pada hari Kamis setelah kobaran api di lubang abu pembangkit listrik tenaga batu bara di dekatnya memengaruhi koneksi keempat dan terakhir ke reaktor pembangkit. Tiga jalur lainnya telah diambil selama perang.
Alhasil, ada kekhawatiran internasional yang berkembang tentang keselamatan di pembangkit nuklir terbesar di Eropa itu. Lokasi itu telah diduduki oleh pasukan Rusia sejak awal perang, dan mereka sekarang menggunakannya untuk menampung kendaraan dan peralatan militer.
Gedung Putih pun meminta Rusia untuk menyetujui zona demiliterisasi di sekitar pabrik, setelah presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Selain itu, negosiasi sedang berlangsung untuk pengawas nuklir PBB guna mengunjungi situs tersebut, dan pejabat tinggi nuklir Ukraina mengatakan kepada The Guardian bahwa inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dapat tiba pada akhir bulan.
Sampai saat itu, pertempuran terus-menerus menempatkan pabrik, dan berpotensi sebagian besar Eropa, dalam bahaya. Sebuah kecelakaan nuklir bisa menyebarkan radiasi jauh di seluruh benua.
Pemutusan sambungan itu secara singkat menyebabkan pemadaman di wilayah Zaporizhzhia, kata Yevgeny Balitsky, gubernur yang ditunjuk Rusia untuk wilayah tersebut.
Memutuskan pembangkit listrik dari jaringan sangat berbahaya karena meningkatkan risiko bencana kegagalan sistem pendingin yang dijalankan oleh listrik untuk reaktor dan batang bahan bakar bekas.
Sementara itu, Zelensky mengatakan bahwa dunia nyaris terhindar dari kecelakaan radiasi.
"Jika generator diesel tidak dihidupkan ... jika staf stasiun kami tidak bereaksi setelah pemadaman, maka kami akan terpaksa mengatasi konsekuensi dari kecelakaan radiasi," katanya dalam pidato Kamis malam.
"Rusia telah menempatkan Ukraina dan semua orang Eropa dalam situasi selangkah lagi dari bencana radiasi."
(luc/luc)