Kereta Cepat Bengkak, Sri Mulyani Minta China Ikut Nanggung
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung diperkirakan kembali membengkak. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ingin risiko pembengkakan ditanggung oleh Indonesia maupun pihak China sesuai dengan porsinya.
"Kenaikan cost overrun itu harus ditanggung 60% dan 40%. Tidak semuanya, tapi sebagian dalam bentuk modal baru dan pinjaman," ungkap Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komite IV, DPD, Kamis (25/8/2022)
Pernyataan Sri Mulyani sekaligus menjawab permintaan China yang ingin Indonesia menanggung seluruh pembengkakan biaya. Persoalan ini akan dibicarakan bersama badan usaha termasuk dengan pihak China. "Ini sekarang kita rundingkan," imbuhnya.
Kereta Cepat akan mulai diujicobakan pada September 2022 dan target operasional perdana pada Juni 2023. Proyek tersebut sudah hampir selesai, sehingga kata Sri Mulyani harus dituntaskan.
"Kalau sudah jadi proyeknya, ada terowongannya kita jadikan saja. Karena nggak mungkin jadi mangkrak dan tak memberikan hasil positif ekonomi," jelas Sri Mulyani.
(mij/mij)