Kereta Cepat Bengkak, Sri Mulyani Minta China Ikut Nanggung

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
25 August 2022 19:00
Rapat Kerja Komite IV DPD RI dengan Menteri Keuangan, BAPPENAS, dan Bank Indonesia
Foto: Rapat Kerja Komite IV DPD RI dengan Menteri Keuangan, BAPPENAS, dan Bank Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung diperkirakan kembali membengkak. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ingin risiko pembengkakan ditanggung oleh Indonesia maupun pihak China sesuai dengan porsinya.

"Kenaikan cost overrun itu harus ditanggung 60% dan 40%. Tidak semuanya, tapi sebagian dalam bentuk modal baru dan pinjaman," ungkap Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komite IV, DPD, Kamis (25/8/2022)

Pernyataan Sri Mulyani sekaligus menjawab permintaan China yang ingin Indonesia menanggung seluruh pembengkakan biaya. Persoalan ini akan dibicarakan bersama badan usaha termasuk dengan pihak China. "Ini sekarang kita rundingkan," imbuhnya.

Kereta Cepat akan mulai diujicobakan pada September 2022 dan target operasional perdana pada Juni 2023. Proyek tersebut sudah hampir selesai, sehingga kata Sri Mulyani harus dituntaskan.

"Kalau sudah jadi proyeknya, ada terowongannya kita jadikan saja. Karena nggak mungkin jadi mangkrak dan tak memberikan hasil positif ekonomi," jelas Sri Mulyani.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menhub Ungkap Tarif Kereta Cepat Bandung, Dibanding Tarif Tol

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular