Internasional

5 Kerugian Terbesar Militer Rusia di Perang Ukraina

luc, CNBC Indonesia
25 August 2022 06:20
Tank Rusia yang hancur terlihat setelah pertempuran di jalan utama dekat Brovary, utara Kyiv, Ukraina, Kamis, (10/3/2022). (AP Photo/Felipe Dana)
Foto: Tank Rusia yang hancur terlihat setelah pertempuran di jalan utama dekat Brovary, utara Kyiv, Ukraina, Kamis, (10/3/2022). (AP Photo/Felipe Dana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang di Ukraina yang telah berlangsung selama 6 bulan terus meningkatkan kerugian militer Rusia.

Berdasarkan perhitungan Forbes yang dikutip Newsweek, Kamis (25/8/2022), Rusia kehilangan sejumlah peralatan militer yang bernilai tinggi. Bahkan, 5 di antaranya bernilai lebih dari U$ 1 miliar atau setara Rp 14,8 triliun (kurs Rp 14.800).

Perhitungan tersebut menunjukkan kerugian militer Rusia yang paling menyakitkan dan berharga.

Yang pertama adalah kapal perang Moskow, kapal utama Armada Laut Hitam Rusia, senilai US$ 750 juta, yang tenggelam pada bulan April. Ukraina mengatakan telah menabrak dan menenggelamkan kapal, meskipun Rusia mengatakan bahwa itu adalah kebakaran di atas kapal.

Empat kerugian terbesar Rusia lainnya-pesawat Il-76 senilai US$ 86 juta, kapal serbu amfibi Saratov senilai US$ 75 juta, pesawat Su-30SM senilai US$ 50 juta, dan pesawat Su-34 senilai US$40 juta.

Forbes menghitung bahwa antara dimulainya perang pada 24 Februari hingga enam bulan pada 24 Agustus, Rusia kehilangan 12.142 peralatan senilai US$ 16,56 miliar. Jumlah itu tidak termasuk rudal yang ditembakkan.

Adapun, peringatan enam bulan dimulainya perang pada hari Rabu, yang juga jatuh pada Hari Kemerdekaan Ukraina, telah membuktikan bahwa prediksi kemenangan cepat Rusia telah meleset.

Ukraina mampu memanfaatkan senjata yang dipasok Barat, termasuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi AS (HIMARS) untuk melancarkan serangan balik yang berhasil terhadap sasaran Rusia.

Di sisi lain, Moskow diduga melakukan wajib militer paksa untuk mengisi peran kosong di jajarannya sambil menawarkan insentif tunai kepada pasukan saat ini untuk memotivasi mereka berperang.

Sebelumnya, seorang pensiunan Jenderal AS Barry McCaffrey mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin kehabisan ide dan akan melihat keadaan menjadi lebih buruk untuk dirinya sendiri dengan cepat.

Menurutnya, militer Putin secara operasional berada dalam "kotak," sementara Rusia secara keseluruhan "menunjukkan tanda-tanda ketegangan parah dari meningkatnya kerugian militer dan isolasi ekonomi."

Di sisi lain, Ivan Nechayev, Wakil direktur Departemen Informasi dan Pers Kementerian Luar Negeri Rusia, menegaskan bahwa tujuan negara itu untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina akan membuahkan hasil.

"Hanya ketika [tujuan Rusia] tercapai, akan mungkin untuk menjamin perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan itu," katanya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular