Erdogan Mesra dengan Putin, AS Langsung Panas Ancam Sanksi
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi pengusaha papan atas Turki menerima surat peringatan dari Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS). Isinya adalah ancaman sanksi ekonomi bila melanjutkan hubungan bisnis dengan Rusia.
Pemerintah AS terus memberi peringatan, bahwa pemerintah Rusia dan kalangan pebisnisnya, menggunakan Turki untuk bisa menghindari sanksi dari AS dan sekutunya.
Seperti diketahui, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk melakukan kerja sama ekonomi. Kesepakatan ini berlangsung dalam pertemuan pada sebuah resort di Laut Hitam awal bulan ini.
Data resmi menunjukkan, ekspor Turki ke Rusia pada Mei hingga Juli naik 50%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Wakil Menteri Keuangan AS, Wally Adeyemo, pada Juni 2022 lalu melakukan kunjungan ke Ankara dan Istanbul untuk menyatakan bahwa Pemerintah AS khawatir Rusia menggunakan perusahaan Turki untuk berbisnis dan menghindari sanksi dari AS dan sekutunya.
Dilansir dari AFP, Rabu (24/8/2022), Turki merupakan anggota NATO dan saat ini berusaha bersikap netral atas kondisi geopolitik yang terjadi akibat perang Rusia dengan Ukraina.
Dalam suratnya ke asosiasi pengusaha Turki, Adeyemo memberi peringatan bahwa perusahaan-perusahaan dan perbankan di Turki dalam bahaya sanksi dari AS dan sekutunya. Isi surat ini pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal.
"Setiap individu atau entitas yang memberikan dukungan material kepada orang yang ditunjuk AS sendiri berisiko terkena sanksi AS. bank-bank di Turki tidak dapat mengharapkan untuk menjalin hubungan yang sesuai dengan bank-bank Rusia yang terkena sanksi, dan tetap mempertahankan hubungan dengan bank-bank global utama serta akses ke dolar AS dan mata uang utama lainnya," demikian bunyi surat Adeyemo.
Pemerintah Turki secara formal belum merespons surat dari Adeyemo ini.
Sebelumnya Erdogan mengatakan, bahwa pihaknya tidak bisa bergabung memberikan sanksi ke Rusia, karena Turki sangat bergantung kepada pasokan minyak dan gas dari Rusia.
(wed/wed)