
Harga Telur Rekor Termahal, Ini Penjelasan Anak Buah Zulhas

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga telur ayam ras di wilayah Jakarta hari ini, Rabu (24/8/2022) cetak rekor termahal ke Rp35.000 per kg di pasar Petojo Ilir. Secara rata-rata, harga telur ayam di Jakarta hari ini naik Rp171 jadi Rp31.065 dibandingkan kemarin.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat, harga rata-rata nasional telur ayam hari ini naik Rp150 jadi Rp31.000 per kg. Data hari Rabu (24/8/2022 pukul 16.36 WIB) menunjukkan, harga tertinggi dilaporkan terjadi di Papua dengan rata-rata provinsi mencapai Rp39.650 per kg, disusul Maluku dengan Rp39.600 per kg, dan Gorontalo dengan Rp36.850 per kg.
Data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan, harga telur ayam pada 23 Agustus naik 0,32% atau Rp100 jadi Rp31.000 dibandingkan 22 Juli 2022 yang tercatat Rp30.900 per kg.
Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra Kemendag menjelaskan, lonjakan harga telur saat ini dipicu sejumlah faktor. Termasuk, kenaikan konsumsi menyusul pelonggaran aktivitas sosial dan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan, kata dia, terjadi lonjakan permintaan 60% untuk kebutuhan rumah tangga, horeka (hotel, restoran, katering), serta industri makanan dan minuman.
Belum lagi, tambah Syailendra, pencairan bantuan sosial juga turut berpengaruh. Kondisi serupa, kata dia, pernah terjadi di Desember 2021 di mana penyerapan telur pemerintah untuk bansos mendongkrak harga telur di tingkat peternak Rp23.000 per kg dengan rekor tercatat di Minggu keempat Desmeber 2021 mencapai Rp26.900 per kg.
"Kenaikan harga telur ayam ras di tingkat eceran terjadi akibat kenaikan harga di tingkat peternak sejak Mei 2022 yang menyentuh Rp24.000/kg. Harga telur ayam ras selanjutnya terus meningkat hingga saat ini. Sementara harga jual di tingkat peternak dipengaruhi oleh tingginya Harga
Pokok Produksi (HPP) peternak yang saat ini berkisar Rp21.000-Rp22.000/kg," kata Syailendra dalam keterangan tertulis, Rabu (24/8/2022).
Padahal, imbuh dia, harga telur ayam di tingkat peternak sebelumnya tidak pernah menembus Rp22.000 per kg sejak Januari 2021. Sementara rata-rata harga di tingkat peternak pada 22 Agustus 2022 sudah naik ke Rp27.500 per kg. Naik sekitar 1,6% dari sepekan sebelumnya.
"Tingginya HPP peternak dipengaruhi tingginya harga bahan baku pakan yang berkontribusi sekitar 65% terhadap HPP. Baik yang berasal dari dalam negeri seperti jagung, maupun bahan baku asal impor seperti soy bean meal (bungkil kedelai) dan meat bone meal (tepung tulang
dan daging). HPP itu memengaruhi harga jual di tingkat peternak dalam kondisi normal berkisar Rp22.000-24.000/kg, disusul kenaikan harga eceran yang biasanya Rp27.000-28.000 per kg," kata Syailendra.
Syailendra mengakui, hingga saat ini pasokan telur ayam belum kembali normal dan mengimbau peternak/pedagang menjaga iklim kondusif.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Telur 'Terbang' Lagi, di Jakarta Rp33.000