China-India Beli Minyak Rusia Fine-fine Aja, RI Kok Ragu?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
24 August 2022 15:54
Minyak Bumi
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia bisa menghadapi konsekuensi jika membeli minyak mentah dari Rusia. Namun, jika melihat negara lain seperti India dan China tampaknya tidak ada masalah jor-joran membeli minyak dari Rusia.

Rusia menawarkan minyak mentah kepada Indonesia lebih murah 30% dari harga pasar, sebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

"Tapi Rusia nawarin ke kita. India ngambil, harganya lebih murah 30% dari harga pasar internasional," kata Sandiaga, dikutip dari akun instagram pribadinya, Minggu (21/8/2022).

"Ambil nggak? Pak Jokowi juga pikir yang sama, ambil," tambahnya.

Meskipun begitu, ada kekhawatiran mengenai sanksi embargo oleh Amerika Serikat dan bisa saja meluas juga ke aliansi baratnya seperti yang terjadi oleh Rusia. Sandi Uno pun mengatakan bahwa embargo dari Amerika Serikat tetap akan berdampak kepada Indonesia.

"Ada yang nggak setuju karena takut, nanti gimana diembargo ke Amerika Serikat? Biarin aja kalau di embargo, paling kita nggak bisa makan McDonald's," katanya.

Negeri Paman Sam merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama Indonesia selain China dan India. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), AS berkontribusi terhadap 10,96% total ekspor Indonesia. Nilainya hingga Juli 2022 sebesar US$17,27 miliar atau Rp255,62 triliun (kurs=Rp14.800 per dolar AS).

Selain diembargo, bank asal Indonesia berpotensi didepak dalam sistem Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Sehingga Indonesia bisa tidak lagi bisa bertransaksi dengan dolar AS.

SWIFT sebagai sistem untuk menghubungkan berbagai lembaga keuangan dunia yang berfungsi untuk mengirim dan menerima pesan transaksi dengan cepat dan aman antar negara bahkan benua. Jika sampai dikeluarkan dari SWIFT, Indonesia tidak akan bisa menggunakan dolar AS untuk bertransaksi dengan Rusia. Dampaknya perdagangan Indonesia akan terganggu.

"Ini memang tantangannya karena barat ini kan mau bagaimanapun juga mereka kontrol teknologi payment. Setiap pengiriman dolar AS harus lewat New York," katanya.

Rusia dihukum oleh aliansi negara barat dengan embargo minyak dan ditendangnya dari SWIFT. Namun hal ini tidak menyurutkan pembelian dari India dan China.

Total impor minyak mentah India dari Rusia melejit saat sanksi atas Rusia dijatuhkan dan membuat Negeri Beruang Merah tersebut menjadi negara impor minyak India terbesar kedua setelah Irak. Pada Juli, Indiia membeli minyak Rusia sebanyak 877.400 barel per hari (bph).

Impor Minyak India dari RusiaSumber: Refinitiv
Impor Minyak India dari Rusia

India mengambil keuntungan dari potongan harga untuk meningkatkan impor minyak dari Rusaia saat harga minyak dunia melonjak. Amerika Serikat, pemberi sanksi embargo terhadap minyak Rusia, telah mendesak India untuk tidak membeli terlalu banyak minyak dari Rusia. Meskipun begitu, AS tidak dapat berbuat banyak karena tidak ada sanksi untuk negara-negara yang berdagang dengan Rusia.

Meskipun diskon, India punya tantangan dalam hal sistem pembayaran. Salah satu opsi yang dilihat adalah transaksi menggunakan rubel, bukan dolar AS karena Rusia sudah didepak dari SWIFT.

Sementara Rusia masih menjadi importir minyak terbesar bagi China. Impor minyak Rusia, termasuk pasokan yang dipompa melalui pipa Samudra Pasifik Siberia Timur dan pengiriman melalui laut dari pelabuhan Eropa dan Timur Jauh Rusia, mencapai 7,15 juta ton, naik 7,6% dari tahun lalu, menurut data dari Administrasi Umum Kepabeanan China.

Namun, pasokan Rusia pada Juli, setara dengan sekitar 1,68 juta barel per hari (bph), berada di bawah rekor Mei yang mendekati 2 juta barel per hari. China pun pembeli minyak terbesar Rusia.

Berbeda dengan India, China dikabarkan menggunakan Yuan untuk membeli minyak dari Rusia. China memiliki SWIFT sendiri yang benama Cross-Border Interbank Payment System (CIPS). Melalui CIPS China lebih jauh dalam mengembangkan mekanisme kliring atau pembayaran aktual yang mampu menggunakan renminbi lintas negara.

Sehingga kedua negara ini berani membeli minyak dari Rusia, Sebab sudah ada solusi dari India dan China dengan sistem pembayarannya sendiri dan juga solusi yang ditawarkan oleh Rusia dengan penggunaan Rubel.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular