Internasional

Perang Masih Ngeri! Ukraina Siaga 1 Serangan Brutal Rusia

sef, CNBC Indonesia
24 August 2022 06:20
Orang-orang berdiri di depan bendera nasional Ukraina yang berkibar sambil menyaksikan asap hitam dan api membubung dari api menyusul serangan udara di kota Lviv, Ukraina barat, Sabtu (26/3/2022). Sedikitnya lima orang terluka dalam dua serangan di Lviv, kata gubernur regional, dalam serangan yang jarang terjadi di sebuah kota yang lolos dari pertempuran serius sejak pasukan Rusia menyerbu bulan lalu.  (Photo by Aleksey Filippov / AFP)
Foto: Orang-orang berdiri di depan bendera nasional Ukraina yang berkibar sambil menyaksikan asap hitam dan api membubung dari api menyusul serangan udara di kota Lviv, Ukraina barat, Sabtu (26/3/2022). Sedikitnya lima orang terluka dalam dua serangan di Lviv, kata gubernur regional, dalam serangan yang jarang terjadi di sebuah kota yang lolos dari pertempuran serius sejak pasukan Rusia menyerbu bulan lalu. (Photo by Aleksey Filippov / AFP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina akan merayakan 31 tahun kemerdekaan dari Uni Soviet, hari ini, Rabu (24/8/2022). Ini juga menandai enam bulan serangan Rusia ke negeri itu.

Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Selasa malam waktu setempat, memperingatkan kemungkinan "provokasi Rusia yang menjijikkan" dan "serangan brutal" oleh Moskow. Ini untuk menutupi hari penting bagi semua warga Ukraina itu.

"Kita harus sadar bahwa provokasi Rusia yang menjijikkan dan serangan brutal mungkin terjadi," tegas Zelenskiy dalam sebuah pidato video, dikutip dari Reuters.

"Kita berjuang melawan ancaman paling mengerikan bagi kenegaraan kita ... yang meningkatkan persatuan nasional terbesar, kita" tambahnya.

Para pejabat Ukraina sendiri telah melarang pertemuan publik di ibu kota Kyiv. Warga dilarang berkerumun dan merayakan kemerdekaan di pusat kota.

Warga juga diminta siaga jika alarm serangan berbunyi. Kemungkinan serangan udara bisa diluncurkan Rusia.

"Mereka akan menerima tanggapan, tanggapan yang kuat," kata Zelensky lagi namun tak menjelaskan detil.

Sementara itu, jam malam yang ketat juga diberlakukan di kota timur Kharkiv, yang menjadi satu dari sekian wilayah di garis depan perang. Banyak pejabat pemerintah telah diperintahkan untuk bekerja dari rumah.

AS sendiri mengatakan pihaknya yakin Rusia akan menargetkan infrastruktur sipil dan pemerintah dalam beberapa hari ini. Data itu diungkap sumber pejabat AS merujuk ke badan intelijen.

"Kami memiliki informasi bahwa Rusia sedang meningkatkan upaya untuk melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang," kata pejabat itu.

"Mengingat rekam jejak Rusia di Ukraina, kami khawatir tentang ancaman lanjutan yang ditimbulkan oleh serangan Rusia terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil," tambah pejabat itu.

Dalam keterangan lanjutan, warga AS bahkan diminta segera meninggalkan Ukraina sekarang juga. Peningkatan serangan juga menjadi alasan.

"Departemen Luar Negeri memiliki informasi bahwa Rusia sedang meningkatkan upaya untuk melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang," kata lembaga itu, dikutip AFP.

Di data terbaru HAM PBB, Selasa, tercatat 5.587 warga sipil meninggal dan 7.890 terluka sejak serangan Rusia 24 Februari. Namun, angka kematian diyakini lebin banyak dari itu.

Perang Rusia di Ukraina telah membuat 17,7 juta orang membutuhkan bantuan. PBB juga memperingatkan bahwa krisis akan makin teras memukul warga di musim dingin yang segera datang.

Selain Krimea, yang telah dianeksasi sejak 2014, kini pasukan Rusia menguasai wilayah selatan, termasuk di sepanjang pantai Laut Hitam dan Laut Azov. Rusia juga telah menguasai sebagian wilayah Donbas timur, yang terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Fakta Baru Perang Rusia: Ukraina Latihan Jet Tempur AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular