
Ambisi Zulhas, Setahun Ekspor Pakaian Muslim Naik 100%

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan ekspor baju muslim melonjak sampai dua kali lipat di tahun 2023. Melihat banyaknya perjanjian dagang yang akan dilakukan RI dengan negara mitra.
"Sekarang nilai ekspor dari US$ 2 miliar, kemarin jadi US$ 2,4 miliar, naik 30%. Kita berharap (baju muslim) naik 100% tahun mendatang dari tahun ini," kata Zulhas di Auditorium Kementerian Perdagangan, Selasa (23/8/2022).
Dia menyebutkan, selain negara Barat, tujuan ekspor pakaian fashion muslim RI adalah ke wilayah Afrika. Negara Timur Tengah juga menjadi target pasar, meski ada beberapa negara yang bermasalah. Juga beberapa negara di kawasan Asia.
"Saya kira kiblatnya sekarang itu (negara) barat pasar tradisional kita. Tapi di Afrika itu ada 1 miliar orang punya uang, gak cerewet lagi. Dikirim apa saja beli dia," kata Zulhas.
"Beberapa negara mengalami masalah secara umum uangnya banyak, tapi masih punya uang. Dan kita juga di di Asia seperti Bangladesh, Pakistan masih punya uang, India juga menjadi pasar kita. Ada Asean, Korea Selatan, hingga Eropa Barat," tambahnya.
Salah satu cara yang digunakan untuk memuluskan ekspor pakain muslim adalah lewat perjanjian dagang. Di mana menurut Zulhas sudah ada beberapa perjanjian dagang (Comprehensive Economic Partnership/CEPA) yang sudah dan akan disepakati.
"Makanya hub-nya nanti di UAE. Kita bikin perjanjian free tax, mengirim emas, perak, perhiasan itu gak pakai pajak lagi. Free Tax UAE sudah kelar tinggal ratifikasi," katanya.
Sementara yang masih menunggu disepakati oleh DPR adalah dengan Korea Selatan, Asean, hingga Jepang.
Sebagai catatan, nilai ekspor pakaian muslim RI pada semester-I tahun 2022 mencapai US$ 2,8 miliar atau naik 39% dari periode sama tahun sebelumnya US$ 2,04 miliar. Dengan pangsa pasar pakaian muslim RI di pasar global masih tergolong kecil hanya 1,86%. Indonesia menempati posisi 13 eksportir pakaian muslim dunia.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]