
Ramalan Cuaca Meleset, Negara Ini Pecat Kepala BMKG

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua pakar cuaca terkemuka Hungaria telah dipecat karena prakiraan cuaca yang keliru yang memicu kegemparan politik.
Melansir BBC, Selasa (23/8/2022), pemecatan itu bermula dari rencana pertunjukan kembang api terbesar di Eropa dalam merayakan hari libur nasional, St Stephen's Day, Sabtu lalu.
Sekitar 40.000 kembang api siap diluncurkan dari 240 titik di sepanjang 5 km bentangan Sungai Danube di Budapest Tengah, dalam pertunjukan yang biasanya ditonton hingga 2 juta orang tersebut.
Namun, tujuh jam sebelum jadwal dimulai, pemerintah menunda acara tersebut, dengan alasan peringatan cuaca ekstrem. Kendati cuaca pada hari itu tetap tenang, pemerintah tetap menunda acara peringatan selama seminggu.
Badai hujan yang diprediksikan oleh Badan Meteorologi Nasional itu pun berubah arah dan malah melanda bagian timur Hungaria dan tidak menghampiri ibu kota sama sekali.
Akibat "kekacauan" tersebut, kepala dan wakil kepala dinas cuaca Hungaria itu pun dipecat.
Badan Meteorologi Nasional langsung mengunggah permintaan maaf di halaman Facebook mereka pada Minggu dan menjelaskan bahwa prakiraan cuaca bukanlah sesuatu yang pasti.
Namun, semuanya dianggap terlambat. Pada Senin, Menteri Inovasi Laszlo Palkovics memecat kepala layanan cuaca tersebut dengan segera.
Reaksi di Hungaria pun beragam. Yang jelas, pendukung pemerintah, bagaimanapun, sangat marah pada ketidakcakapan para "peramal", dan berharap pertunjukan tersebut berjalan lancar pada Sabtu mendatang.
Di sisi lain, hampir 100.000 orang telah menandatangani petisi, menyerukan agar kembang api dibatalkan mengingat masih terjadi perang di negara tetangga, Ukraina.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anggota NATO Sebut Presiden Ukraina Sebagai 'Musuh'