Sinyal-sinyal Kenaikan Harga BBM Pertalite Makin Santer
Jakarta, CNBC Indonesia - Sinyal-sinyal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak 9BBM) khususnya jenis BBM RON 90 atau Pertalite dan Solar Subsidi semakin santer terdengar. Pemerintah sepertinya memang sudah tak tahan lagi menahan harga kedua jenis BBM itu.
Kelihatannya, pemerintah mau tidak mau akan menambah kuota BBM Pertalite dan Solar Subsidi yang saat ini sekarat, secara otomatis jika ada penambahan maka akan ada tambahan subsidi yang saat ini saja sudah mencapai RP 502,4 triliun.
Jika tidak mau ada tambahan subsidi salah satu sinyal yang dilemparkan pemerintah adalah pembatasan konsumsi dan juga kenaikan kedua harga BBM tersebut.
Yang terbaru, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pada pekan ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan terkait dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis BBM Pertalite.
Sejatinya, kata Luhut, APBN Indonesia sudah terlalu besar untuk menanggung biaya subsidi BBM khusus penugasan seperti Pertalite dan juga Solar Subsidi.
"Minggu depan Presiden akan mengumumkan terkait apa dan bagaimana mengenai harga BBM ini. Jadi presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikin, karena harga BBM kita jauh lebih murah di kawasan asia ini, dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita," ungkap Menko Luhut dalam Kuliah Umum Menko Marves di Universitas Hasanudin, Jumat (19/8/2022).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menyebut pemerintah tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan. Pemerintah, kata dia, akan melakukan kalkulasi sebelum memutuskan harga BBM subsidi seperti Pertalite.
Presiden Jokowi mengemukakan keputusan terkait harga bensin subsidi perlu dipikirkan dengan matang. Baik dari sisi waktu maupun besaran. Jokowi tak ingin, keputusan yang diambil pemerintah justru memberikan beban lebih kepada masyarakat, khususnya yang kurang mampu. "Dampaknya jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga," kata Jokowi.
Saat ini, Jokowi menegaskan belum memutuskan apakah akan menaikkan harga BBM subsidi atau tidak. Namun, ia telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk melakukan kalkulasi secara mendalam. "Harus dihitung juga menaikkan inflasi yang bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi semuanya saya suruh menghitung betul hitung betul sebelum diputuskan," tegas Jokowi
Wakil Presiden Maruf Amin menyampaikan persoalan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar masih dibahas dalam internal pemerintah. Sehingga belum ada keputusan akan ada kenaikan atau tidak.
"Ini sedang dipikirkan, masih dalam pembahasan. apakah akan dinaikan atau tidak," ungkapnya lewat akun Youtube Wakil Presiden RI, dikutip Senin (22/8/2022)
(pgr/pgr)