BI 'Ramal' Agustus Deflasi, Really?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
23 August 2022 12:14
Aktivitas pasar tradisional
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan Indonesia akan mengalami deflasi sebesar 0,14% secara month-to-month (mtm).

"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Agustus 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu pertama Agustus 2022 diperkirakan mengalami deflasi sebesar 0,14 persen (mtm)," ujarnya dalam keterangan tertulis dalam situs resmi BI, Jumat (19/8/2022).

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, hasil survei BI menunjukkan hingga minggu ketiga, bawang merah menyumbang deflasi sebesar 0,16% (mtm) dan cabai merah sebesar 0,11% mtm. Kemudian, minyak goreng menyumbangkan deflasi sebesar 0,07% mtm, cabai rawit sebesar 0,06%, daging ayam ras sebesar 0,05% mtm. Selanjutnya, angkutan udara sebesar 0,03% mtm, tomat sebesar 0,02% mtm, serta bayam dan jeruk masing-masing sebesar 0,01% mtm.

Deflasi tersebut terkait dengan harga-harga sembako yang mulai turun terutama barang-barang sebagai penyumbang deflasi Indonesia terbesar. Harga bawang merah per hari ini, Selasa (23/8/2022) tercatat Rp 66.900 per kilogram, telah turun dari harga tertinggi di Rp 76.300 per kilogram pada Jumat (29/7/2022).

Lalu cabai merah besar yang harga tertingginya menyentuh Rp 102.100 per kg pada Juli, telah turun menjadi Rp 98.250 per kg.

Tiga jenis minyak goreng pun harganya kompak turun saat ini. Harga minyak goreng curah saat ini Rp 16.450 per kg, turun Rp 3.000 per kg dibandingkan harga termahalnya Rp 19.450.

Begitu juga dengan Minyak Goreng Kemasan Bermerk 1 dan 2 yang harganya turun masing-masing Rp1.400 per kg dan Rp1.700 kg. Harganya saat ini Rp25.000 per kg dan Rp23.950 per kg.

Jenis cabai lainnya yakni rawit pun harganya turun. Jenis rawit hijau saat ini harga pasarnya Rp 87.200 per kg, turun Rp 12.200 per kg. Sementara rawit merah turun Rp 15.600 per kg menjadi Rp 112.400 per kg.

"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," ucap Erwin.



TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sembako Mahal, Rakyat Miskin Tercekik! Tolong, Pak Jokowi....

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular