Internasional

Ngamuk Ladang Gas Mau Diacak-acak, Negara Ini Ancam Perang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 23/08/2022 13:00 WIB
Foto: AP/Hatem Moussa

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel memperingatkan Hizbullah Lebanon untuk tidak menyerang aset gas yang diklaim negaranya, Karish. Jika kelompok ini tetap melakukannya, Tel Aviv mengancam tak akan segan-segan mengartikannya sebagai perang.

Hal ini dikatakan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz di tengah negosiasi panjang antar tetangga itu guna untuk menyelesaikan sengketa perbatasan laut mereka. Karish sendiri dikenal dengan Qana di Lebanon.

"Ini bisa memicu reaksi," tegas Gantz melansir AFP, Selasa (23/8/2022). "Mengarah ke beberapa hari pertempuran dan kampanye militer, kami kuat dan siap untuk skenario itu meski tidak menginginkannya."


Pernyataan Gantz tak main-main. Pasalnya, Israel akan mulai melakukan ekstraksi dari ladang gas itu.

"Negara Israel siap untuk melindungi asetnya dan siap untuk mencapai kesepakatan dengan pemerintah Lebanon, melalui mediasi Amerika," tambahnya.

"Saya percaya bahwa di masa depan, akan ada dua platform gas. Satu di pihak kita, satu di pihak mereka. Dan saya harap kita tidak harus melalui putaran konfrontasi lagi sebelum itu."

Ketegangan meningkat pada Juni lalu ketika sebuah kapal produksi yang disewa oleh Israel tiba di dekat ladang gas lepas pantai Karish. Israel mengatakan pada 2 Juli mereka telah menjatuhkan tiga drone yang diluncurkan oleh Hizbullah ke wilayah itu.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan pada 9 Agustus bahwa "tangan (Israel) yang meraih kekayaan ini akan terputus". Kelompok itu mengendalikan Lebanon sejak 2018.

Israel dan Lebanon terakhir berperang dalam konflik yang menghancurkan pada 2006. Hingga kini kekerasan terus terjadi, meski penjaga perdamaian PBB berpatroli di perbatasan darat.

Negosiasi di perbatasan maritim dilanjutkan pada tahun 2020, dengan pembicaraan terhenti sebelum dihidupkan kembali pada Juni. Diskusi awal berfokus pada area yang disengketakan seluas 860 kilometer persegi (332 mil persegi), sesuai dengan klaim Lebanon yang terdaftar di PBB pada tahun 2011.

Beirut kemudian meminta daerah itu diperluas lagi seluas 1.430 kilometer persegi. Ini mencakup bagian dari ladang Karish yang menurut Israel berada dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) negaranya yang diakui oleh PBB.


(tfa/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Konflik Israel-Iran Memanas, Hizbullah Angkat Suara