
Israel & Lebanon Ribut Lagi, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia -
Adapun, setelah berbulan-bulan menemui jalan buntu dalam pembicaraan yang dimediasi Amerika Serikat tentang delineasi maritim, Beirut pada hari Minggu (5/6/2022) memberi peringatan terhadap aktivitas apa pun di daerah yang disengketakan.
Sikap tersebut menanggapi kedatangan kapal yang dioperasikan oleh Energean yang berbasis di London untuk memproduksi gas untuk Israel.
Energean mengatakan kapal penyimpanan dan pembongkaran produksi terapungnya tiba pada Minggu di ladang Karish, sekitar 80 km (50 mil) barat kota Haifa, di zona ekonomi eksklusif Israel.
Senada, Israel mengatakan ladang yang dimaksud berada di dalam zona ekonomi eksklusifnya, bukan di perairan yang disengketakan.
"Ini sangat jauh dari kenyataan," kata Menteri Energi Israel Karin Elharrar kepada radio Tel Aviv 103 FM, yang dikutip oleh Reuters, Senin (6/6/2022), seraya menambahkan bahwa tidak ada perambahan oleh Israel.
Perlu diketahui, Lebanon adalah tempat bagi kelompok Hizbullah bersenjata lengkap yang didukung Iran, yang telah berperang banyak kali dengan Israel.
![]() Tentara Lebanon berdiri di depan peluncur roket. |
Hizbullah sebelumnya telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan pengeboran di daerah yang disengketakan sampai masalah tersebut diselesaikan, dan mengatakan kelompok itu akan mengambil tindakan jika melakukannya.
"Kami tidak ada di sana sama sekali. Sungguh, seperti pemutusan (antara retorika dan kenyataan) sehingga saya tidak percaya mereka akan mengambil tindakan," kata Elharrar ketika menjawab pertanyaan terkait potensi eskalasi konflik.
Di sisi lain, Presiden Lebanon Michel Aoun telah setuju untuk mengundang utusan AS Amos Hochstein ke Beirut untuk melanjutkan negosiasi mengenai demarkasi perbatasan laut selatan dengan Israel.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh! Arab Saudi Bakal Investasi ke Teknologi Israel