Internasional

Israel & Lebanon Ribut Lagi, Ini Penyebabnya

luc, CNBC Indonesia
06 June 2022 17:55
The Palestinian village of Burqa is seen as an Israeli flag is placed in the Jewish West Bank outpost of Homesh, Monday, Jan. 17, 2022. Palestinian residents of Burqa say the settlers' continued presence in Homesh, which was officially dismantled in 2005, makes it difficult to access their land and move safely in and out of their village. (AP Photo/Ariel Schalit)
Foto: Israel (AP Photo/Ariel Schalit)

Jakarta, CNBC Indonesia

Adapun, setelah berbulan-bulan menemui jalan buntu dalam pembicaraan yang dimediasi Amerika Serikat tentang delineasi maritim, Beirut pada hari Minggu (5/6/2022) memberi peringatan terhadap aktivitas apa pun di daerah yang disengketakan.

Sikap tersebut menanggapi kedatangan kapal yang dioperasikan oleh Energean yang berbasis di London untuk memproduksi gas untuk Israel.

Energean mengatakan kapal penyimpanan dan pembongkaran produksi terapungnya tiba pada Minggu di ladang Karish, sekitar 80 km (50 mil) barat kota Haifa, di zona ekonomi eksklusif Israel.

Senada, Israel mengatakan ladang yang dimaksud berada di dalam zona ekonomi eksklusifnya, bukan di perairan yang disengketakan.

"Ini sangat jauh dari kenyataan," kata Menteri Energi Israel Karin Elharrar kepada radio Tel Aviv 103 FM, yang dikutip oleh Reuters, Senin (6/6/2022), seraya menambahkan bahwa tidak ada perambahan oleh Israel.

Perlu diketahui, Lebanon adalah tempat bagi kelompok Hizbullah bersenjata lengkap yang didukung Iran, yang telah berperang banyak kali dengan Israel.

Lebanese army soldiers stand guard in front of a rocket launcher placed on a pick up truck, background, that was used by Hezbollah to fire rockets near Israeli positions, in the southeastern village of Shwaya, near the border with the Golan Heights, Friday, Aug. 6, 2021. The militant Hezbollah group said it fired a barrage of rockets near Israeli positions close to the Lebanese border on Friday, calling it retaliation for Israeli airstrikes on southern Lebanon a day earlier. (AP Photo/Mohammed Zaatari)Foto: AP/Mohammad Zaatari
Tentara Lebanon berdiri di depan peluncur roket.

Hizbullah sebelumnya telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan pengeboran di daerah yang disengketakan sampai masalah tersebut diselesaikan, dan mengatakan kelompok itu akan mengambil tindakan jika melakukannya.

"Kami tidak ada di sana sama sekali. Sungguh, seperti pemutusan (antara retorika dan kenyataan) sehingga saya tidak percaya mereka akan mengambil tindakan," kata Elharrar ketika menjawab pertanyaan terkait potensi eskalasi konflik.

Di sisi lain, Presiden Lebanon Michel Aoun telah setuju untuk mengundang utusan AS Amos Hochstein ke Beirut untuk melanjutkan negosiasi mengenai demarkasi perbatasan laut selatan dengan Israel.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh! Arab Saudi Bakal Investasi ke Teknologi Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular