Rumor! Harga BBM Pertalite Naik Masih di Bawah Rp10.000/Liter

pgr, CNBC Indonesia
23 August 2022 10:11
Warga antre untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Jakarta, Senin (15/8/2022). Beberapa hari terakhir pengendara motor dan mobil harus mengantri cukup panjang untuk membeli Pertalite di SPBU Pertamina.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Warga antre untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Jakarta, Senin (15/8/2022). Beberapa hari terakhir pengendara motor dan mobil harus mengantri cukup panjang untuk membeli Pertalite di SPBU Pertamina.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dikabarkan masih menghitung ulang harga Bahan Bakar minyak (BBM) khususnya jenis BBM Pertalite dan juga Solar Subsidi. Jika tak ada penyesuaian, maka akan berdampak pada membengkaknya subsidi dalam APBN 2022 yang saat ini digelontorkan Rp 502,4 triliun.

Dari informasi yang CNBC Indonesia peroleh, kemungkinan kenaikan harga BBM Pertalite tidak akan di atas Rp 10.000 per liter. "Kemungkinan di bawah Rp 10.000/liter," kata sumber di lingkungan pemerintah kepada CNBC Indonesia, Selasa (23/8/2022).

Dari informasi yang diterima juga, pengurangan subsidi ada beberapa alternatif termasuk diantaranya adalah penambahan kuota BBM Pertalite yang saat ini sudah dalam kondisi sekarat.

Sampai pada Juli untuk Pertalite sisa 6,2 juta Kilo Liter (KL) dari kuoat 23 juta KL di akhir tahun. Sementara sisa kuota Solar subsidi hingga Juni tinggal 5,01 juta KL dari kota tahun ini sebesar 14,91 juta KL.

Adapun kebutuhan untuk Pertalite pada tahun ini diperkirakan mencapai 29 juta KL dan Solar mencapai 17 juta KL. "melihat trennya kemungkinan sekitar 5-6 juta KL (penambahannya," tandas dia.

Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mencatat hingga saat ini saja, konsumsi Pertalite sudah mendekati 79% dari kuota sebesar 23 juta KL. Adapun jika kondisi tersebut terus berlangsung, maka sampai Oktober kuota Pertalite dipastikan akan habis.

"Pertumbuhan nya sudah luar biasa dan jika tidak ada langkah pengendalian maka tadi seperti usulan Pak Sugeng (Ketua Komisi VII) ada kenaikan Pertalite 5 Juta KL. Namun dengan kondisi saat ini bahkan dengan tambahan 5 juta KL nampaknya kita masih akan defisit," ujar Saleh dalam acara Profit CNBC Indonesia, Senin (22/8/2022).

Menurut Saleh dengan kuota Pertalite sebesar 23 juta KL, tingkat konsumsi Pertalite secara bulanan sudah dihitung sekitar 1,9 juta KL. Namun faktanya, di lapangan sendiri tingkat konsumsi bulanan sudah mencapai 2,5-2,6 juta KL.

Sehingga menurut dia, ini menjadi peringatan bahwa konsumsi Pertalite telah terjadi kenaikan yang cukup luar biasa. Adapun berdasarkan perhitungan yang ia lakukan bersama Pertamina, konsumsi Pertalite diproyeksikan akan melebihi 28 juta KL untuk tahun ini.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Syok, Harga BBM Seluruh SPBU RI Kompak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular