Internasional
Kabar Buruk dari Eropa, Prospek Ekonomi Jerman Suram

Jakarta, CNBC Indonesia - Prospek ekonomi Jerman suram seiring dengan kenaikan harga energi dan gangguan rantai pasokan. Hal itu diungkapkan Kementerian Keuangan dalam laporan bulanan Agustus yang dirilis Jumat (19/8/2022).
Adapun, ekonomi Jerman mengalami stagnasi pada kuartal kedua akibat tertahan oleh perang di Ukraina, melonjaknya harga energi, pandemi, dan gangguan pasokan. Risiko kontraksi pun kini mengintai.
"Prospek untuk perkembangan lebih lanjut (ekonomi) saat ini terasa suram," kata kementerian itu dalam laporannya.
Menurut regulator, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa itu tengah dilanda oleh ketidakpastian yang tinggi, terutama dari sisi eksternal.
"Pasokan gas yang jauh lebih rendah dari Rusia, kenaikan harga yang terus-menerus untuk energi dan, semakin banyak, barang-barang lainnya, serta gangguan rantai pasokan yang lebih lama dari perkiraan, juga sehubungan dengan kebijakan nol-Covid China, sangat membebani perkembangan ekonomi," katanya.
Sebelumnya, asosiasi industri listrik BDEW mengatakan konsumsi gas Jerman turun secara signifikan pada paruh pertama 2022 sebesar 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menurut BDEW, hal itu diakibatkan faktor cuaca yang lebih 'bersahabat'. Namun, harga energi yang jauh lebih tinggi, perkembangan ekonomi yang lebih lemah, dan tindakan hemat energi yang dimotivasi secara pribadi juga dapat berkontribusi terhadap penurunan tersebut.
Pada semester pertama 2022, pembangkit listrik berbahan bakar gas menghasilkan listrik sekitar 12% lebih sedikit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
[Gambas:Video CNBC]
Kondisi Ekonomi Memburuk, Kerugian Jerman Tembus Rp 3.000 T?
(luc/luc)