Benarkah BI Mau Lenyapkan Koin 'Secengan'? Ini Faktanya!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
18 August 2022 16:38
In this Saturday, May 2, 2020, photo, rupiah coins are seen inside a donation box for animals at Medan Zoo which is affected by the new coronavirus outbreak at a collection point n Medan, North Sumatra, Indonesia. It has been more than a month since the zoo closed for visitors as part of efforts to stop the spread of the coronavirus. With no income to buy food for the animals, the management appealed for outside help. (AP Photo/Binsar Bakkara)
Foto: Ilustrasi Koin Rupiah (AP/Binsar Bakkara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) buka suara mengenai kabar yang menyebutkan akan menghilangkan koinan logam pecahan Rp 1.000. Sampai saat ini, masih ada segelintir masyarakat yang masih membutuhkan uang logam

Hal tersebut dikemukakan Direktur Eksekutif Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim. Pernyataan Marlison merepons pertanyaan apakah BI akan menghilangkan koin logam Rp 1.000 sejalan dengan munculnya pecahan uang kertas baru.

"Untuk pecahan Rp 1.000, kita ambil kebijakan cetak kedua-duanya," kata Marlison, Kamis (18/8/2022).

Marlison mengatakan, saat ini masih ada segelintir masyarakat di sejumlah daerah yang masih membutuhkan koin logam maupun pecahan uang kertas Rp 1.000. BI mengaku memiliki penghitungannya sendiri, tanpa menjelaskan secara rinci.

"Sebagian masyarakat di wilayah tertentu butuh uang logam Rp 1.000 sehingga kami harus penuhi. Misal di Yogyakarta, itu uang siskamling memerlukan yang Rp 1.000. Kalau kertas, terbang gimana," katanya.

Meski demikian, Marlison mengakui, uang logam yang dicetak kini mengalami penurunan. Hal tersebut terbilang wajar, pasalnya saat ini pola transaksi masyarakat sudah berubah dan lebih memanfaatkan transaksi pembayaran non tunai.

"Dulu masih ada tol, uang logam sangat tinggi. Kalau non tunai, uang digital sangat tinggi," jelasnya.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Kasat Mata! Ada Gambar 'Misterius' di Uang Rupiah Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular