RI Temukan Harta Karun Baru di Papua, Lokasinya di Sini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) baru saja mengumumkan adanya penemuan hidrokarbon di Papua Barat. Penemuan tersebut paling tidak menjadi kado yang menggembirakan di HUT Kemerdekaan RI yang ke 77.
Pertamina Hulu Energi Regional 4 yang melakukan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi Markisa (MKS)-001, telah berhasil menemukan hidrokarbon berupa gas. Sumur eksplorasi tersebut terletak di Wilayah Kerja (WK) Pertamina EP, Field Papua, Kabupaten Aimas, Provinsi Papua Barat.
Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengapresiasi atas penemuan hidrokarbon pada pengeboran sumur eksplorasi MKS-001. Pasalnya, hal ini menjadi salah satu kado bagi bangsa Indonesia menjelang peringatan kemerdekaan.
Menurut dia keberhasilan penemuan hidrokarbon di wilayah yang kaya akan sumber daya alam di Papua Barat, termasuk minyak dan gas akan mendorong kegiatan eksplorasi yang lebih masif dan agresif di masa mendatang.
Lebih lanjut, Benny mengatakan keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi MKS-001 akan menambah kesuksesan pengeboran sumur eksplorasi di tahun 2022 yang mencatatkan success ratio yang lebih tinggi dibandingkan capaian di tahun 2021 ataupun jika dibandingkan dengan rata-rata keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi di dunia.
Sampai semester pertama 2022, success ratio pengeboran sumur eksplorasi paling tidak sudah mencapai 75%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan capaian success ratio pengeboran sumur eksplorasi tahun 2021 yang sebesar 55% dan mengungguli capaian global success ratio tahun 2021 yang sebesar 23,8%. Dengan keberhasilan sumur MKS-001, maka success ratio pengeboran sumur eksplorasi tahun 2022 akan semakin tinggi.
"Tingginya success ratio pengeboran sumur eksplorasi akan semakin menguatkan keyakinan kita bersama bahwa dengan pengeboran eksplorasi yang masif dan penemuan hidrokarbon yang dihasilkan akan menjadi pondasi yang kuat untuk mencapai target 1 juta barel minyak (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas (BSCFD) di tahun 2030", kata Benny dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (17/8/2022).
Untuk diketahui, pengeboran sumur eksplorasi ini memiliki objektif utama di Batu Karbonat Formasi Kais. Sumur Markisa (MKS)-001 ditajak pada 21 Juni 2022 pukul 06.00 WIT dan mencapai kedalaman akhir 2048 mMD pada tanggal 28 Juli 2022 pukul 20.00 WIT. Sumur dibor dengan profil vertikal menggunakan rig PDSI#28.2/D1000-E.
Pekerjaan pengeboran ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pertamina EP, mengingat dilakukan di daerah remote yang memerlukan waktu mobilisasi peralatan dan material pemboran melalui jalur laut serta jenis formasi shale yang terindikasi high tectonic stress. Sehingga membutuhkan perencanaan dan operasional pengeboran tepat dan akurat.
Adapun pekerjaan dry hole base diselesaikan tanpa adanya non productive time, baik dari peralatan jasa penunjang dan material maupun dari sisi operasional.
Setelah dilakukan serangkaian evaluasi terhadap properti formasi dengan menggunakan E-line logging tools, Pertamina Hulu Energi Regional 4 selanjutnya mengusulkan 2 interval Drill Stem Test (DST) yang berada dalam Formasi Kais, DST#1 : 2012 - 2020 mMD dan DST#2 : 1932 - 1942.5 mMD.
Saat ini dilakukan kegiatan DST#1 (2012 - 2020 mMD) pada lapisan Limestone Reef Formasi Kais, periode clean up dengan choke 44/64" mendapatkan rate gas 9,7 * MMSCFD dan rate condensate *219 BCPD. Status per 13 Agustus 2022, Sumur Markisa (MKS)-001 sedang melakukan clean up interval DST#1.
(pgr/pgr)